NTB dan Islamic Relief Worldwide Kerjasama Terkait Climate Action SDG 13


Bima, Media NTB - Pemerintah Provinsi NTB melakukan penandatanganan Joint Declaration of Commitment to Work Together for Climate Action (SDG 13) dengan salah satu NGO Internasional yakni Islamic Relief Worldwide bertempat di Kota Birmingham UK, (16/02).



Wakil Gubernur NTB, Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah menjelaskan bahwa kegiatan  ini menjadi pondasi yang menguatkan implementasi program-program unggulan di NTB seperti Desa Tangguh Bencana, NTB Hijau, NTB bebas sampah, posyandu keluarga, penanggulangan kemiskinan, dan lainnya.


"Islamic Relief telah banyak berkontribusi langsung untuk pembangunan terkait isu lingkungan untuk masyarakat di NTB," tuturnya.


Didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB, Julmansyah menjelaskan terkait Islamic Relief memulai bekerja di NTB sejak tahun 2021 untuk isu ketahanan perubahan iklim serta ketangguhan bencana.


Selama bulan Januari - Desember 2022 Islamic Relief bekerjasama dengan NGO lokal dan komunitas di Lombok Timur dalam program Deepening Climate Change Adaptation for Prosperity dengan alokasi anggaran 2,6 Milyar.


"Bahkan Islamic Relief memiliki program baru di Kab. Dompu, Bima dan Kota Bima dari tahun 2022 - 2025 dalam program Building dan Deepening Low Carbon Development and Climate Resilience dengan alokasi anggaran 27,8 Milyar. Disamping itu ada beberapa program lain baik di Lombok Utara, Lombok Barat dan Dompu Bima dan Kota Bima, dengan total kontribusi Islamic Relief Worldwide di NTB sebesar kurang lebih 40 Milyar," jelasnya.


Shabel Firuz - Head of Asia Region memberikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi NTB atas komitmen yang dilakukan untuk membangun masyarakat dan komunitas yang peduli pada isu perubahan iklim.


"Isu perubahan iklim menjadi central dan strategis dalam mendukung pencapaian target indikator kinerja SDGs tahun 20030. Islamic Relief juga sangat senang atas dukungan Pemerintah Provinsi NTB pada kegiatan pembangunan yang fokus adaptasi perubahan iklim di NTB," ungkapnya.


Ke depan, Islamic Relief berencana untuk melibatkan NTB dalam membangun jejaring pencapaian SDGs antara pemerintah Pakistan dan Indonesia. Diharapkan jejaring kerjasama ini menjadi forum bertukar pengetahuan, ide, gagasan, dan inisiasi strategis untuk mendukung akselerasi capaian target SDGs di kedua negara.


Selain itu, pihak Islamic Relief berharap, terkait persiapan COP (Conference of Parties) Climate Change ke 29, direncanakan NTB bisa berkontribusi berbagi pengetahuan terkait praktik baik membangun komunitas masyarakat yang mampu beradaptasi dan memiliki ketahanan dalam isu perubahan iklim global. Aksi lokal di NTB menjadi bagian penting dari upaya untuk mewujudkan tujuan pembangunan global berkelanjutan yaitu SDGs 2030.(NM)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.