Kebijakan Gubernur NTT Terkait Jam Masuk Sekolah Dinilai Banyak Dampak Buruknya


Kupang, Media NTB - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat meminta pihak SMA dan SMK di wilayah Kota Kupang untuk mengubah jam masuk sekolah menjadi pukul 05.00 Wita.



Kebijakan tersebut mendapatkan kritikan dari Jeklin Peneliti Pusat Advokasi dan Studi Konstitusi Demokrasi (PASKODE) mengatakan bahwa kebijakan Gubernur NTT dinilai tidak tepat sasaran dan berdampak buruk terhadap siswa dan guru. Sekalipun ini sebagai langkah uji coba namun hal ini perlu dilakukan kajian yang mendalam dari berbagai aspek.


"Merujuk pada hasil penelitian Mary A. Carskadon, seorang peneliti asal Amerika khusus soal kesehatan tidur pada remaja dan dewasa muda, menemukan bahwa ketika diberikan kesempatan, remaja akan tidur malam rata-rata selama 9 jam 25 menit. Namun kebanyakan remaja tidur kurang dari 9 jam, terutama selama hari biasa. Kekurangan tidur ini akan berusaha ‘dibayar’ pada akhir minggu oleh remaja." Ungkap Jeklin.


Lebih lanjut Jeklin mengatakan, studi lain membuktikan bahwa anak-anak lain yang kurang tidur lebih cenderung tidak stabil, mudah marah dan tidak konsentrasi dalam melakukan sesuatu dan tentunya akan berpengaruh terhadap kemapuan belajarnya.


"Kebijakan tersebut mesti harus di tinjau ulang dan memikirkan secara komprehensif  mulai kesiapan sarana dan prasarana seperti keamanan, transportasi umum harus matang, Korelasinya dengan peningkatan mutu Pendidikan, Perlu melibatkan banyak stakeholder seperti orang tua, masyarakat, guru, pakar kesehatan, dan lain sebagainya dan nasib guru-guru yang datang lebih awal sebelumnya siswa datang."Tutupnya.(NM)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.