Petani Bima Beralih Tanam Jagung, Pemerintah Pusat Butuh Kedelai
Ini semua, disebakan dengan adanya peningkatan harga jagung dan bawang setiap tahun. Sehingga masyarakat tidak lagi fokus untuk menanam kedelai pada saat musimnya.
"Akibat dari pada itu, akhirnya Pemerintah Pusat sangat membutuhkan kedelai untuk saat ini. Bahkan sekarang harga kedelai sudah Rp. 15.000 untuk 1 kilo," kata Chairul Munir Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Bima kepada media ini. Selasa (27/07/21)
"Bukan saja secara nasional kedelai ini dibutuhkan, di Kabupaten Bima sangat membutuhkan. Karena para penangkal pun kewalahan selama ini selalu membeli kedelai. Karena para pedagan seperti tahu dan tempe juga sangat membutuhkan kedelai," bebernya
"Tapi kami tetap menghimbau kepada masyarakat agar tetap menanam kedelai. Meskipun adanya pasaran harga jagung lebih tinggi," harapnya
Bahkan ada program dari Pemerintah Pusat untuj bibit kedelai yang MK 2 sebanyak 4000 hektar untuk menutupi dari kelangkaan ini. Tapi karena adanya covid-19 ini, sehingga program itu belum terealisasi sampai saat ini.
"Tapi kami tetap berusaha agar program ini bisa terealisasi secepatnya, mengingat Pemerintah Pusat membutuhkan kedelai ditambah lagi dengan harganya tinggi," ujarnya
Lanjut dia, bahkan 4 tahun yang lalu Kecamatan Soromandi merupakan sentralnya kedelai di Kabupaten Bima. Tapi dengan adanya pasaran jagung yang lebih tinggi, sehingga masyarakat tidak ada lagi yang menanam kedelai.
"Untuk saat ini kami tetap mengajak masyarakat Kabupaten Bima, agar tetap menanam kedelai. Hanya saja kami tidak bisa menentukan untuk harganya," cetusnya
Sementara wilayah yang masih bertahan menanam kedelai yaitu, Kecamatan Lambu, Tambora, Bolo dan Madapangga. Tutupnya (Ucok).
Post a Comment