Lomba Rancang Busana Tenun Ikat Tingkat Kota Bima Tahun 2017
BIMA,
Media NTB - Lomba rancang busana berbahan tenun ikat
tingkat Kota Bima tahun 2017 berlangsung pada Sabtu malam, 9 September 2017, di
halaman kantor Walikota Bima. Kegiatan yang merupakan agenda rutin tahunan
Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Bima bersama Dinas Koperindag
Kota Bima ini dibuka secara resmi oleh Walikota Bima M. Qurais H. Abidin.
Hadir pada kegiatan
tersebut, Ketua DPRD Kota Bima Feri Sofiyan, SH, unsur FKPD Kota Bima, anggota
DPRD Kota Bima, Ketua Dekranasda Kota Bima Hj. Yani Marlina, Ketua GOW Kota
Bima Hj. Badrah Ekawati, Ketua TP PKK Kabupaten Dompu, Kepala Dinas
Perindustrian Provinsi NTB, Kepala Dinas Koperasi Provinsi NTB, Kepala Dinas
Perdagangan Provinsi NTB, para pimpinan BUMN/BUMD, pimpinan instansi vertikal,
pengusaha, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Berdasarkan laporan Ketua
Dekranasda Kota Bima, kegiatan ini diikuti oleh peserta dari berbagai daerah di
Pulau Sumbawa. Tim Juri terdiri atas Paris Leonidas Mone yang merupakan
desainer nasional, serta Wendy Mainormansyah, SE, dan Hj. Kartini yang
merupakan pemerhati mode dari Kota Bima.
Untuk memeriahkan acara,
panitia menghadirkan penyanyi dangdut Benigno Aquino dan Anggun Bima, serta
grup hip hop Bima.
Kegiatan disponsori oleh
banyak pihak, antara lain BNI, BRI, Bank NTB, BPJS Kesehatan, kosmetik La Tulip
serta berbagai lembaga usaha di Kota Bima.
“Penilaian akan dilakukan
berdasarkan 3 aspek, yaitu orisinalitas desain, penggunaan tenun ikat sebagai
bahan dasar, serta fungsionalitas. Artinya rancangan tersebut harus bisa
dikenakan sesuai tujuan rancangannya”, kata Hj. Yani Marlina.
Ada 6 kategori yang
dilombakan yaitu: (1) busana casual anak non hijab; (2) busana casual anak
hijab; (3) busana kerja wanita; (4) busana kerja pria; (5) busana malam/pesta
wanita; dan (6) busana malam/pesta pria.
Dalam sambutannya, Walikota
menyatakan bahwa tenun ikat merupakan salah satu kekayaan daerah yang tidak
ternilai harganya. Manfaat atau nilai tambah yang dirasakan dari tenun ikat
antara lain: (1) penyerapan tenaga kerja karena semakin banyak masyarakat Kota
Bima yang berkecimpung dalam industri tenun; (2) mengurangi angka kemiskinan;
serta (3) membawa nama daerah semakin dikenal luas karena promosi melalui
produk tenun ikat.
“Bahkan, karena tenun ikat,
kita juga meraih Penghargaan Upakarti dari Menteri Perindustrian. Kita dinilai
melakukan upaya maksimal untuk mengembangkan industri tenun ikat Bima”, kata
Walikota.
Ia pun menyampaikan,
penghargaan ini sesungguhnya merupakan milik banyak pihak, yaitu: (1) DPRD yang
memberikan dukungan dalam alokasi anggaran untuk industri kecil; (2) organisasi
wanita dan Dekranasda yang terus melakukan berbagai program promosi dan
pendampingan bagi para pengrajin tenun; (3) lembaga-lembaga keuangan (bank)
yang memberikan bantuan permodalan; (4) instansi terkait, baik Dinas Koperindag
Provinsi NTB maupun Kota Bima; (5) para desainer yang mengkreasikan tenun ikat
menjadi berbagai produk pakaian maupun aksesoris; serta (6) para pengrajin
maupun konsumen yang menggunakan produk tenun ikat.
“Untuk itu, saya
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak tersebut”,
katanya.
Ia pun memberikan apresiasi
secara khusus kepada Dekranasda dan Dinas Koperindag karena menggelar kegiatan
lomba rancang dan peragaan busana tenun ikat sebagai agenda rutin tahunan. Juga
ucapan terima kasih kepada para sponsor yang mendukung pelaksanaan acara ini.
“Semoga gaung acara ini kian
besar dari tahun ke tahun, sehingga tenun Bima semakin terkenal dan ragam
kreasinya juga semakin banyak”, harapnya.
Para pemenang untuk
masing-masing kategori sebagai berikut:
- kategori casual anak
hijab:
Juara I diraih peserta nomor
undi 50, juara II oleh peserta nomor 45, dan juara III oleh peserta nomor 21.
- kategori casual anak non
hijab:
Juara I diraih peserta nomor
undi 34, juara II oleh peserta nomor 37. (Tanpa juara III.)
- Kategori busana kerja
wanita:
Juara I diraih peserta nomor
undi 52, juara II oleh peserta nomor 43, dan juara III oleh peserta nomor 18.
- kategori busana kerja
pria:
Juara I diraih peserta nomor
undi 56, juara II oleh peserta nomor 53, dan juara III oleh peserta nomor 44.
- kategori busana
pesta/malam wanita:
Juara I diraih peserta nomor
undi 46, juara II oleh peserta nomor 58, dan juara III oleh peserta nomor 42.
(Juara I dan II merupakan
desainer dari Kabupaten Sumbawa.)
- kategori busana pesta/malam
pria:
Juara I diraih peserta nomor
undi 16, juara II oleh peserta nomor 51, dan juara III oleh peserta nomor 39.
Para pemenang mendapatkan
hadiah berupa uang tunai dari panitia serta dari sponsor, piala, dan piagam.(M)
Post a Comment