Sikapi Berita dan Informasi Hoax, HMI STIE Bima Luncurkan Kelas Jurnalistik
Bima,
Media NTB - Kehadiran Internet bak dua mata pisau yang
tajam. Satu sisi membawa segala kemudahan untuk mengakses informasi dan berita.
Namun di sisi lain memberi pengaruh negatif yaitu dengan mudahnya berita hoax
tersebar luas.
Fenomena tersebut tidak
mampu dibendung, bahkan secara masiv diproduksi tanpa terkecuali dari kalangan
masyarakat Ilmiah (mahasiswa). Alih-alih menyebarkan informasi, tapi malah
justru ikut menyebarluaskan fitnah. Berita dan informasi yang tidak mendidik
atau terkesan mengandung unsur kebencian.
Dalam menjawab hal itu
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat STIE Bima, melalui Bidang KPP akan
menggelar Sekolah Jurnalistik, mengangkat tema Kekuatan Menulis Antara Mimpi
dan Kenyatan ? di aula kampus STIE Bima, Kamis (1/3/2018).
Ketua Panitia Pelaksana,
Syafwan mengatakan, Sekolah Jurnalistik tersebut akan menjadi ruang atau wadah
bagi mahasiswa, terutama internal HMI Komsariat STIE Bima, untuk membedakan
berita dan informasi yang baik dan bermanfaat.
"Sekolah ini sebagai
bentuk keresahan kami dalam menyikapi informasi dan berita hoax, terutama yang
disebarkan di sosial media
(Sosmed)," katanya.
Dikatakannya, pemateri yang
diundang dari kalangan Akademisi, M. Fitrah M.Pd, Penulis Jurnal ilmiah.
Direktur Bima Research Center (BRC) ini nantinya akan mengulas "Menulis
dalam Aspek Akademisi.
Selain itu, juga ada
wartawan Senior Bima, Junaiddin S.Pd. Bang Joe sapaan akrabnya akan mengupas
tuntas mengenai Etika dan Profesional dalam aktivitas Menulis/Jurnalistik.
Kemudian Fahrunnas App, Owner Berita11.com dan Uki, wartawan Suara NTB.
"Sementara pesertanya
Mahasiswa STIE Bima dan delegasi Komisariat se Cabang Bima," katanya.
Dalam acara tersebut
lanjutnya, pihaknya akan meluncurkan Kelas Jurnalistik. Kata dia, kelas
tersebut nantinya akan dijadikan sebagai ruang kelanjutan dari Sekolah
Jurnalistik, khusus membahas serta mendiskusikan hal-hal yang akan menjadi
bahan tulisan.
"Siswanya adalah para
peserta. Selain itu sebagai bentuk kami melawan Hoax. Setelah acara ada
tandatangan petisi "Say No To Hoax" juga, tutupnya.(M)
Post a Comment