Penjabat Walikota Bima Sambut Baik Kegiatan Jambore Pelajar Regional NTB



Bima, Media NTB - Maarif Institute kembali menggelar Jambore Pelajar Teladan Bangsa yang ketujuh dengan tema Menguatkan Generasi Cinta Damai di Kalangan Pelajar di Aula Hotel La Ila.



Kegiatan Jambore Pelajar Regional Nusa Tenggara Barat ini didukung oleh Direktorat Pembinaan SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Bima.



Jambore kali ini juga diikuti oleh 100 pelajar SMA terpilih yang berasal dari berbagai sekolah di kota dan kabupaten provinsi Nusa Tenggara Barat. “Peserta jambore ini adalah mereka yang telah terseleksi dan telah memenuhi persyaratan administratif. 100 peserta Jambore di NTB ini juga terdiri dari para pelajar SMA lintas agama,” kata Pipit Aidul Fitriyana selaku koordinator program. Pada media ini kamis (06/09).



Kegiatan ini, kata pipit, akan berlangsung selama lima hari dengan memadukan model pelatihan di dalam (in door) dan di luar ruangan (out door). Materi in door akan disajikan oleh narasumber, baik yang datang dari Jakarta maupun dari Provinsi Nusa Tenggara Barat.



Pipit melanjutkan, sementara materi out door terdiri dari kunjungan ke beberapa lokasi, di antaranya sebuah Pondok Pesantren, Gereja, dan sebuah Pura. “Metode kunjungan ini akan memberikan ruang bagi peserta Jambore untuk melakukan dialog secara terbuka antaragama, dan akan menjadi pengalaman tersendiri yang sangat mengesankan bagi peserta".



Sementara itu Pj. Walikota Bima, Drs. H. Wirajaya Kusuma, MH. Ikut hadir dalam kegiatan tersebut Saya sangat mendukung dengan diselenggarakannya kegiatan Jambore Pelajar di Bima ini.


Ia berharap kegiatan ini mampu memupuk persatuan, sikap cinta damai dan toleransi di kalangan pelajar di atas bingkai kebinekaan yang ada di Indonesia,” ujar Walikota dalam sambutannya.



“Kegiatan Jambore ini merupakan salah satu upaya masyarakat sipil dalam membantu Negara untuk menginternalisasikan nilai-nilai kebinekaan dan perdamaian, khususnya di kalangan pelajar SMA. Harapannya para peserta semakin memiliki keberanian dalam menebar damai di lingkungannya pasca mengikuti kegiatan Jambore,” Ungkap Muhd. Abdullah Darraz, Direktur Eksekutif Maarif Institute.



Ekstremisme kekerasan masih menjadi salah satu persoalan serius yang dihadapi bangsa Indonesia. Terlebih semakin banyaknya berita hoax yang bertebaran di media sosial turut membentuk pandangan dan sikap intoleran di kalangan masyarakat terhadap realitas kebinekaan. Ucapnya.



“Namun demikian, peluang untuk menyemai damai di bumi Nusantara belum sirna. Sebab, masih ada harapan untuk membangun bibit-bibit generasi damai, terkhusus di kalangan anak muda. Oleh karenanya, dalam rangka menguatkan generasi yang cinta damai”. Terangnya.



Jambore Pelajar Teladan Bangsa merupakan salah satu program dari rangkaian kegiatan pendampingan terhadap siswa SMA di beberapa kota Indonesia yang dilakukan oleh Maarif Institute sejak 2012. Tutupnya.(Uchok)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.