Jahatun : Tidak Ada Kata Berat Bayar Iuran Jika Memang Ada Niat


Bima, Media NTB - Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan adalah program strategis nasional , tentu harus didukung oleh berbagai elemen seperti Pemerintah, Fasilitas Kesehatan dan tentunya masyarakat sendiri. Tidak bisa dipungkiri peran masyarakat pun penting untuk mensukseskan Program JKN-KIS ini, terutama peran aktif dalam kesadaran membayar iuran, serta menjalankan gaya hidup sehat.



Jahatun (48), salah satu peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri merupakan salah satu peserta yang rutin membayar iuran setiap bulannya tanpa pernah menggunakan sekalipun. Pria yang kesehariannya sebagai tukang ojek ini selalu menyisihkan sedikit penghasilannya untuk membayar iuran JKN-KIS. 



“Saya sudah 2 tahun jadi peserta JKN-KIS di kelas 3 bersama keluarga. Alhamdulillah sampai saat ini saya masih bisa menyisihkan rejeki saya untuk bayar iuran dan juga masih diberikan kesehatan, sehingga belum pernah menggunakan.” ujarnya.



Bagi Jahatun yang sehari-hari menarik ojek, berhadapan dengan panas matahari  dan debu saat mengantar penumpang ke pelosok-pelosok daerah, tentu akan berisiko terdampak penyakit. Untunglah Jahatun melindungi dirinya dari resiko dengan menjadi peserta JKN-KIS. 



“Dengan mendaftar sebagai peserta JKN - KIS, maka sudah tidak takut lagi jika jatuh sakit dan perlu biaya besar karena sudah dapat perlindungan dari BPJS Kesehatan. Bekerja jadi lebih tenang dan keluarga juga terlindungi. Saya rutin membayar iuran setiap bulan dengan menyisihkan uang hasil dari ojek dan jualan warung sebesar 4.000/ hari yang akan saya gunakan untuk membayar iuran setiap bulan sebesar Rp 127.500 untuk 1 keluarga.” terangnya.



Saat ditanya apakah dirinya merasa berat dan rugi membayar iuran karena belum pernah menggunakan, Jahatun justru tersenyum.



“Tidak ada kata berat membayar iuran jika ada niat rajin menyisihkan dan dibayar setiap bulan. Jangan sampai menunggak, karena menunggaklah yang buat kita berat membayar sekaligus saat diperlukan. Jadi jangan ingat bayar iuran saat kita sakit dan perlu saja.  Bersyukurlah saat kita tidak menggunakan, karena kita masih diberikan kesehatan oleh Allah SWT. Tidak ada yang rugi, kita diberikan kemampuan untuk membantu yang membutuhkan, karena suatu saatpun kita juga pasti membutuhkan bantuan orang lain. Menjadi peserta JKN-KIS demi kebaikan kita bersama.” Tutupnya .(Ucok)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.