Fakultas Tarbiyah IAIM Bima Gelar Pembekalan PPL, 196 Mahasiswa Siap Jadi Guru Unggul


Bima, Media NTB - Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Muhammadiya (IAIM) Bima kembali melaksanakan kegiatan Pembekalan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) pada Selasa 3/10/22 di Aula Muhammad Tayeb.

Tema yang diusung pada pada kegiatan yang diikuti ratusan mahasiswa  dari Prodi PAI, PBA, PIAUD dan PGMI ini adalah "Guru Unggul dan Berkarakter pada Era Masyarakat 5.0".


Dr. Nasarudin M.Pd.I selaku ketua panitia menyampaikan bahwa peserta PPL tahun 2022 sebanyak 196 mahasiswa dari 4 Prodi dan semua mahasiswa yang ikut PPL tahun ini sudah memenuhi persyaratan akademik yang sudah direkomendasikan oleh Prodi masing-masing.


Selanjutnya, Husnatul Mahmudah, M.Hum selaku Wakil Rektor 1 menyampaikan harapan pada mahasiswa PPL agar mengimplementasikan ilmunya dengan menunjukan skill yang bagus sebagai calon guru dan harus menjaga nama baik kampus. selain itu, Husna berharap agar mahasiswa sudah siap dengan aktivitas akademik lain seperti rancangan proposal skripsi, minimal pada saat PPL bisa menjadi inspirasi atau bahan untuk menyusun skripsi.


Sementara itu, Dr. Ruslan, M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah, menyampaikan beberapa pesan untuk peserta PPL antara lain:

1. Jaga etika dan nama baik institusi

2. Jangan percaya diri yang berlebihan karena itu akan melahirkan sikap meremehkan orang lain dan siswa

3. Jalin hubungan baik dengan sekolah/madrasah

4. Kontrol emosi dalam menghadapi masalah siswa

5. Objektivikasi diri. Mahasiswa PPL harus paham akan dirinya, tidak menganggap diri hanya memiliki kelebihan tapi juga memiliki kekurangan

6. Mahasiswa dalam mengajar harus menjadi model atau teladan yang dapat ditiru oleh siswa disekolah tempat mengajar.


Dr. Lutfhiyah, M.Ag selaku pemateri pertama menjelaskan tentang Etika Keguruan dalam Pembelajaran. Lutfhiyah mengatakan bahwa dalam dunia kerja, etika dapat menjadi landasan prilaku kerja. Dengan etika kerja dapat mewujudkan kualitas kinerja yang Efektif, Efisien, dan Prodiktif.
Etika keguruan dalam pembelajaran antara lain:

1. Guru harus memiliki kualifilasi akademik yang memadai

2. Guru perlu memiliki kompetensi sesuai dengan 4 rumusan kompetensi guru dalam UU guru dan dosen

3. Guru harus meningkatkan kompetensi diri secara berkesinambungan dan terus menerus

4. Guru ideal harus memahami tugas dan tanggung jawabnya

Sedangkan kode Etik Keguruan Islam, kata Dr. Lutfhiyah:

1. Memiliki jiwa religuisitas yang tinggi untuk membina spiritualitas keislaman dan akhlakul karimah

2. menunjukan dan menjadi uswah hasanah bagi peserta didik, rekan profesi

3. Menjalin hubungan harmonis dan sinergi dengan peserta didik, rekan sejawat & kepegawaian

4. Meningkatkan profesionalitas secara progresif (continuity improvement).

Pada pemateri kedua Dr. Agussalam M.Pd menjelaskan tentang model dan inovasi pembelajaran. Model pembelajaran merupakan pola yang dapat menjadi patrol pembelajaran agar terbentuk proses yang bersistem dan sistematis, berinovasi adalah seni dalam pembelajaran agar terjadi peristiwa belajar pada peserta didik yang didasari oleh kesenangan, kemauan dan kemudahan.(NM)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.