Jambore Jiwa dan Pekan Olahraga Kesenian Rehabilitasi Mental di Provinsi NTB Diikuti 400 Peserta Seluruh Indonesia


Mataram, Media NTB - Pemerintah Provinsi NTB dibawah inisiasi Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Mutiara Sukma Provinsi NTB menjadi tuan rumah dalam Jambore Jiwa dan Pekan Olahraga Kesenian Rehabilitasi Mental yang akan diadakan pada tanggal 1 - 4 Oktober 2023 di Provinsi NTB yang diikuti oleh 400 peserta seluruh Indonesia.


Bersamaan dengan Hari Kesehatan Jiwa ke - 29 pada tahun 2023, Plh Sekda NTB, Drs. Muhammad Nasir membuka kegiatan tersebut yang berlangsung di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB, Senin (02/10).


Ia mengungkapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat secara moral baik secara fisik, jiwa maupun sosial dan bukan secara terbatas dari penyakit untuk mementingkannya hidup produktif. Sedangkan kesehatan jiwa merupakan kondisi dimana seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan sosial.


"Sehingga individu tersebut menyadari kemampuan dirinya sendiri yg dapat mengatasi tekanan dan dapat bekerja secara produktif dan mampu memberikan kontribusi untuk mencapai kesejahteraan dalam perasaan gembira, bahagia, luas optimis atas harapan dan pencapaiannya," jelasnya.


Peserta yang hadir, terdiri  dari 20 Rumah Sakit Jiwa yg ada di Indonesia dan Rumah Sakit ketergantungan obat yg tersebar diseluruh wilayah Indonesia.


"Kegiatan ini juga menunjukkan bagaimana upaya dalam mencapai kondisi kesehatan jiwa yg juga menghilangkan juga stigma negatif kepada orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) mereka bisa produktif dan mandiri dengan upaya bersama kita lakukan nya. Kegiatan ini diharapkan juga menjadi ajang silaturahmi bagi para rehabilitan mental se-Indonesia," ungkapnya.


Berbagi kebahagiaan bersama  memulai lomba pertandingan juga pameran produk dari para rehabilitan mental karena saling menguatkan dan membagi pengalaman sekaligus memberi media promosi bagi berbagai upaya kesehatan jiwa khususnya layanan rehabilitasi psikososial yang telah dilakukan di berbagai daerah di Indonesia.


"Sehingga pada akhirnya akan memperkuat jejaring pelayanan kesehatan jiwa di Indonesia," tutupnya.(nm)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.