MotoGP Hari Kedua, UMKM Menuai Rezeki
Lokasi lahan untuk UKM strategis. Letaknya di belakang grand stand C di lahan seluas 45×2 meter persegi. Cukup untuk 30 tenda dengan ukuran 3×3 meter persegi. Ada pula zona pasar modern PKL yang lokasinya sangat strategis di depan patung Pak Jokowi sebelah Masjid Al Hakim. Penataan PKL ini juga di barengi dengan pelatihan digital marketing dan literasi keuangan, sehingga bisa meningkatkan kualitas SDM PKL NTB.
Selain itu ada pula 50 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) dengan 42 UMKM makanan dan minuman berlokasi di Zona Bhineka (Zona A) yang berdekatan dengan North Tunnel. Sementara 8 UMKM kerajinan dan cenderamata ditemparkan di Zona B.
90 persen UMKM di sektor makanan dan minuman hadir dalam ajang tersebut seperti makanan-makanan khas Lombok, ayam taliwang, sate, nasi balap, dan sejumlah camilan siap saji.
Adapun produk UMKM kerajinan yang dipamerkan berupa aneka tenun, kerajinan anyaman bambu, mutiara, sablon kaos, Batik Sasambo, dan lainnya. Begitupula dengan UMKM kolaborasi Dinas Koperasi, Dinas Perdagangan dan beberapa stakeholder lain pemerintah provinsi NTB.
Terpantau sejak kedatangan di Parkir Timur maupun Barat, penonton memenuhi kursi yang tersedia di lapak lapak UMKM. Puncaknya saat jam makan siang sembari menanti jadwal Sprint Race pada pukul 14.00.
"Kami sudah menjual dua ratus kotak nasi dan sekarang menyiapkan untuk penonton yang datang untuk makan siang", jelas Nuraini, penjaga lapak UMKM binaan Pertamina di belakang grandstand G.
Di beberapa tempat penjualan kerajinan, transaksi tetap berlangsung meski saat itu jadwal kualifikasi MotoGP sedang berlangsung.
"Alhamdulillah ramai, Mudah mudahan final race besok tetap ramai", harap Nadia, penjual souvenir khas daerah berlogo MotoGP.
Meski demikian, di beberapa tempat seperti area parkir dan sepanjang boulevard yang menghubungkan bundaran Sunggung dan sirkuit Mandalika atau didalam area sirkuit masih terdapat beberapa pedagang asongan yang menjajakan topi, tshirt sampai minuman ringan.
"Belum pak. Belum ada yang terjual. Masih untung dibolehkan berdagang disini", kata Umar asal Pujut yang menjual topi baseball berlogo Mandalika.(jm)
Post a Comment