Kunker Perdana, Pj Gubernur NTB: Bela Beli Produk Tenun Nggoli Bima
Rombongan Kunker dimulai dengan mengunjungi Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Tenun Nursakura, Kelurahan Raba Dompu TiKippmur Kecamatan Raba, Kota Bima (21/10/2023). Hadir pula Pj. Walikota Bima Ir. H. Mohammad Rum, MT., dan Sekda Kabupaten Bima H.M Taufik beserta tamu undangan.
Dalam hal ini pimpinan OPD yang membersamai Pj Gubernur NTB, diantaranya dari Asisten II Dr. H. Fathul Gani, M.Si., Kabiro Adpim Drh. Khairul Akbar, Kabiro Kesra Drs. H. Sahnan, M. Pd., Kadis Kominfotik Dr. Najamuddin Amy, MM., Kadis Sosial Dr. Ahsanul Khalik, MH., Kadis Kelautan dan Perikanan Muslim, ST., M.Si., Kadis LHK Julmansyah, S.Hut., MAP., Kadis Perkim H. Sadimin, ST., MT., Kadis Perindustrian Nuryanti, SE., ME., Kalaksa BPBD NTB Ir. H. Ahmadi, SP dan jajaran.
Pj. Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., pada peninjauan tersebut menyatakan berterima kasih atas penerimaan kunjungan, sekaligus mohon izin (sentabik) kepada masyarakat Bima, sehubungan dengan penugasan dari pemerintah pusat. Untuk menyelenggarakan tata pemerintah provinsi di kabupaten/kota.
Dalam pada itu, Pj Gub mengatakan pula pentingnya dukungan moril masyarakat.
"Apalah gunanya Pemprov NTB, apabila tidak didukung tokoh masyarakat, Forkopimda, birokrasi dan sebagainya." tuturnya.
Rencananya pada tanggal 27 November 2023 Jum'at Salam dan Jum'at Belondong dilaunching. Bermakna tiap Hari Jum'at akan turun ke desa-desa membawa mitra instansi vertikal BUMN/D di daerah untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Menggunakan sarung buatan masyarakat kita sendiri. Pada kesempatan tersebut Pj. Gubernur NTB mengajak untuk menggunakan sarung Nggoli Mbojo.
"Gunakan sarung tenun (tembe) Nggoli, musim panas terasa dingin, musim dingin terasa hangat. Bela beli produk masyarakat kita sendiri," urainya.
Pada masa mendatang, masih dikatakan Pj. Gubernur NTB, ekonomi stabil dengan investasi akan hadir, kesejahteraan masyarakat bisa meningkat apabila menghasilkan pasar dengan banyak kegiatan ekonomi dan pertemuan-pertemuan nasional di Pulau Sumbawa.
Sementara itu, Kata Penerimaan dari Tokoh Adat Bima Drs H Alwi Amin, M.AP., IKM, tenun Bima dilakukan secara part time, masih tradisional sehingga lama penyelesaiannya. Persoalan pada sumberdaya modal dan pemasarannya. Kendati memang diakui Pemerintah Kota telah intens memberdayakan.
"Tadi apa yang disampaikan Gubernur kita, tentang keinginan membeli sarung tenun yang ada di Bima, itu membanggakan dan dapat memajukan ekononi masyarakat," pungkasnya.
Pj Gubernur NTB, pada sesi akhir acara, berkenan melihat produk tenun dan membeli Sarung Tenun Bima, diikuti para tamu dan jajaran Pemprov NTB.(nm)
Post a Comment