Jum’at Salam, Pemprov NTB Bersama Kementerian Desa Tanam Pohon Wujud Cinta Bumi


Mataram, Media NTB - Bertempat di Meninting Park Bike Kecamatan Batulayar Lombok Barat, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menyelenggarakan Jum'at Salam pada putaran ke-5 membersamai Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Dharma Wanita Persatuan Kementerian Desa PDTT. Para pegiat Jum'at Salam lakukan gerakan menanam pohon, sebagai wujud kecintaan dan komitmen dalam melestarikan dan menjaga bumi (24/11/2023).



Penasihat I Dharma Wanita Persatuan Kementerian Desa PDTT RI, Dra, Hj Lilik Umi Nashriyah M,Pd menerangkan gerakan penanaman pohon yang dilakukan bersama Pemerintah Provinsi NTB merupakan wujud kecintaan dan komitmen dalam melestarikan alam untuk generasi masa depan Indonesia dan dunia.


“Penanam pohon ini tentunya bukan hanya untuk diri kita sendiri, namun untuk menanam harapan dan doa keberlanjutan generasi kita di masa yang akan datang,” jelasnya saat membuka acara gerakan menanam pohon.


"Meningkatnya polusi udara sehingga menurunkan kualitas udara menjadi peringatan penting. Makhluk hidup perlu menjaga dan melestarikan serta merawat pohon yang memiliki kontribusi besar untuk manusia dalam menyediakan oksigen bagi manusia," paparnya.


Dikatakannya, penting untuk terus berusaha melestarikan alam. Salah satunya pohon, menyediakan oksigen gratis untuk manusia di bumi.


Lanjutnya, melihat manfaat dari satu pohon rimbun dalam satu tahun mampu menyediakan oksigen untuk 10 manusia bernafas, dikarenakan daun pada pohon dapat menghalangi partikel-partikel udara karbon monoksida dan sulfur dioksida yang di serap melalui stomata daun. Gerakan penanaman pohon kali ini, 150 Pohon Tabebuya yang menunjukkan kepedulian serta dukungan untuk tidak hanya mewujudkan melestarikan alam tetapi juga menghadirkan keindahan alam, tetap penting untuk dilakukan.


“Sebatang pohon yang rimbun bisa menyediakan oksigen untuk bernafas 10 manusia, karena daun dapat menghalau partikel-partikel udara karbon monoksida dan sulfur dioksida yang di serap melalui stomata daun,” urainya.


Penasihat 1 DWP Kementerian Desa PDTT itu, mengatakan manusia di muka bumi menjadi sebuah keniscayaan menjaga bumi dan merawat alam untuk generasi di masa mendatang. Kegiatan berlangsung meriah dan lancar dengan tradisi ekologi untuk pelestarian alam dan lingkungan hidup.(pnd/dyd)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.