Warga Desa Mangge Na’e Kembali Gelar Unjuk Rasa Depan Kantor DPM-PD dan Pemda Dompu
DOMPU,
Media NTB - Pada hari Kamis 7 Desember 2017 Pukul 09.45
Wita, Puluhan dari Front Perjuangan Masyarakat (FPM) Desa Menggena'e kembali
turun Aksi unjuk Rasa di Depan halaman Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat
Pemerintah Desa (DPM-PD) Jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu
yang dipimpin oleh Alan Wahyu Putra.
Puluhan Massa aksi yang
tergabung dalam FPM tersebut meminta kepada DPM-PD agar segera tuntaskan serta
mengambil keputusan atas kasus sengketa Pilkades yang dinilai bermasalah, segera
tahan pelaku kejahatan Pilkades yang digelar bulan lalu dan Segera seret
panitia dan pelaku pemalsuan data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkades Desa
Manggena'e, Meminta kepada Kades Manggena'e untuk segera membuat pernyataan
bahwa nama-nama yg terindikasi bermasalah pada proses Pilkades Manggena'e
tersebut adalah benar-benar bukan warga Desa Manggena'e, dan Meminta kepada
Bupati Dompu agar tidak menerbitkan SK Pelantikan untuk Desa Manggena'e
mengingat Proses Pilkades Desa Manggena'e dianggap bermasalah.
“Bukan dugaan, tetapi
kenyataan dan sudah menjadi rahasia umum bahwa ada pemilih dari luar Desa
Manggena'e, yang ikut mencoblos, Keadilan harus diwujudkan dan ditegakkan di
bumi Nggahi Rawi Pahu, kasus harus ditangani secara independen, berintegritas
dan Demokrasi, tidak ada kepentingan, jangan ada rekayasa dan kecurangan”,
teriak M. Ilyas, S.Pd dalam Orasinya.
Suherman juga berteriak di
atas mimbar Orasi meminta agar keadilan harus mengedepankan dan menginginkan
sedikit saja dari nilai kebenaran “Kami meminta sedikit saja dari nilai
kebenaran, keadilan dan moralitas dari para pemimpin, Jagan melakukan
pembodohan kepada Masyarakat, ini adalah persoalan yang sangat krusial, para
pemimpin jangan bermain api dan harus profesional. Jangan mengadu domba antar masyarakat”,
tandasnya.
Setelah melakukan Orasi
secara bergantian, sekitar Pukul 10.35 Wita massa aksi meninggalkan Kantor
DPM-PD menuju Kantor Pemda Dompu, pihak DPM-PD baik Kepala DPM-PD H. Supardi,
S.sos M.S.I serta pejabat lainnya, seolah tidak mau menanggapi dengan serius
atas tuntutan Massa aksi.
Pantauan langsung oleh media
ini, tiba di halaman depan Kantor Pemda Dompu massa aksi melanjutkan Orasi
secara bergantian “Telah terjadi kecurangan dalam Pilkades Desa Manggena'e yang
dilakukan oleh panitia Pilkades dengan salah satu oknum calon Kades. Plt Kades
Desa Manggena'e Sdr. Syukur Ahmad tidak berani mengeluarkan pernyataan bahwa
ada 17 orang dari luar desa lain yang ikut mencoblos ketika Pilkades”, Ujar
Alan.
Terlepas dari itu, Rahman
Fauzi juga berteriak dan meminta agar Bupati Dompu mau menanggapi tentang apa
yang menjadi tuntutan massa aksi jikalau tidak ditindaklanjuti maka massa aksi
akan melakukan anarkis yang brutal “Bupati tolong cermati permasalahan ini
karna Tim sengketa Pilkades dan DPM-PD tidak merespon apa yg menjadi tuntutan
kami. Jika tuntutan kami tidak ada yang menanggapi, kami akan blokir jalan raya
dan meratakan Kantor Desa Manggena'e dengan tanah”, teriak Fauzi di atas mimbar
Orasi.
Setelah melakukan Orasi
beberapa orang perwakilan massa aksi yakni Syahrul Ramadhan, Umar, M. Ilyas dan
Supratman diijinkan untuk menemui Asisten 1 Drs H Sudirman Hamid. untuk
dilakukan dialog singkat,
Supratman mebeberkan apa
yang menjadi tuntutan kepada Asisten 1 antara lain : 1. Adanya oknum warga dari
Desa lain seperti Desa Katua Kecamatan Dompu, Dorokobo Kecamatan Kempo dan Desa
dari Kabupaten Bima yang ikut mencoblos di Desa Menggena'e, 2. Adanya warga
dari Desa Manggena'e yang terdapat di DPT ikut memberikan hak pilihnya di Desa
lain, 3. Adanya pemalsuan DPT yang di tambah oleh panitia Pilkades di luar dari
DPT yang di tetapkan dan telah disepakati oleh 3 ( tiga ) calon Kades yaitu
berjumlah 1.169 termasuk DPT tambahan 1.187.
Mendengarkan apa yg menjadi
tuntutan massa aksi asisten 1 (satu) melalui itupun dia memberikan pernyataan
dan tegas akan menindaklanjuti “apa yang menjadi tuntutan itu dan dokumen
sebagai alat bukti dari permasalahan sengketa pemilihan dan klarifikasi dan
mentelaa selama 7 hari kerja kami bersama tim 11 (sebelas) sekaligus akan
memanggil penetia Desa-Desa yang seketa”, katanya singkat.
Setelah menyerahkan dokumen
kepada asisten 1 (satu) terkait adanya indikasi kecurangan dalam Pilkades
Manggena'e. massa aksi membubarkan diri kembali ke Desanya dengan aman dan
tertib.[Poris]
Post a Comment