Sekum HMI Kom. STIE Bima Ajak Mahasiswa dan Pemuda Ramaikan Pilkada Serentak 2018
Aburijal |
Bima,
Media NTB - Pilkada Serentak Sebentar lagi akan kita
jemput bersama sama, Masyarakat Nusa Tenggara Barat NTB pada umumnya harus
mempersiapkan diri demi mewujudkan pilkadaserentak kepala daerah, Lebih
khususnya pemilihan walikota Bima dan Gubernur NTB.
"Kami berharap
Mahasiswa dan pemuda bisa memberikan kontribusi yang positif dalam ajang
demokrasi besar kita, baik Pilkada Serentak maupun Pilpres tahun depan,"
tegas Aburijal Sekertaris Umum HMI Komisariat STIE Bima pada Minggu,
(24/6/2018) Pada media ini.
Begipula Mahasiswa dan
Pemuda harus menjadi trekrekor dalam menjaga dan mewujudkan pilkada damai 2018
ini, dan nantinya dapat menghasilkan pemimpin yang beramanat dan bertanggung
jawab dalam melanjutkan misi kebangsaan lebih lebih untuk misi keumatan
dinegara tercinta ini.
Kata Aburujal bahwa HMI
adalah organisasi kemahasiswaan yang didalamnya dibahas fungsi dan perang
organisasi dalam menjaga normalisasi keutuhan kebangsaan dan keumatan, jadi
mahasiswa harus menjadi garda terdepan untuk mewujudkan pesta demokrasi yang
kondusif.
"Mahasiswa dan pemuda
sangat diperlukan guna mempererat persatuan dan kesatuan lebih lebih
pemerintah, Dengan begitu kita bisa mewujudkan pemilu damai tanpa ada beda
pemahaman antara mahasiswa dan pemerintah, dan saatnya kita kembali bersatu
dalam pesta demokrasi 2018 ini, walaupun sebelumnya mahasiswa itu sebagai auto
kritis". Ujarnya.
ketika kita menengok sejarah
baahwa Pemuda sebagai ujung tombak yang menuntut adanya Pemilihan Kepala Daerah
secara langsung pada masa reformasi, memiliki tanggung jawab moril untuk terus
mengawal proses demokratisasi tingkat lokal (Pilkada) ini secara maksimal dan
bertanggung jawab.
Hal ini dilakukan sebagai
bagian dari upaya untuk menjaga amanat dan cita cita luhur reformasi.
"Secara khusus Pemuda
dalam hal ini Mahasiswa, sebagai insan akedemis sudah selayaknya memainkan
peran strategis dalam mengaplikasikan salah satu pilar amanat Tri Dharma
Perguruan Tinggi, yakni (Pengabdian Masyarakat). Sehingga dalam hal mengawal perhelatan
pilkada, Mahasiswa pun memiliki tanggung jawab moril untuk melaksanakan
Pengabdian masyarakat, dengan memastikan proses demokratisasi lokal dapat
berjalan dengan bersih, aman dan damai serta tidak menimbulkan konflik baik
secara horizontal maupun vertikal".
Mahasiswa dengan
indepensi keilmuannya haruslah memainkan peran yang konstruktif dan objektif
untuk memastikan agar perhelatan pilkada dilaksanakan berdasarkan prinsip rule
of law sebagaimana amanat peraturan perundang-undangan yang berlaku serta rule
of ethics sebagaimana etika penyelenggaraan pilkada serta menjamin terlaksanya
pilkada berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi.
Bahwa salah satu prinsip
penting dalam sistem demokrasi ialah adanya partisipasi masyarakat secara
aktif, baik untuk memilih dan dipilih maupun untuk mengawal proses demokrasi
tersebut agar berjalan secara baik. hal ini sebagaimana tertuang baik dalam
konstitusi maupun peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan secara
spesifik ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 sebagaimana yang
diubah oleh Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota. Adanya partisipasi masyarakat merupakan bentuk jaminan
terhadap prinsip demokrasi.
"Maka untuk menjaga
keseluruan suara rakyat tersebut, perlu adanya partisipasi masyarakat khususnya
pemuda dan mahasiswa sebagai Produsent dalam memainkan peran dan fungsinya
untuk memastikan Pilkada damai Walikota Bima 27 juni 2018 nantinya berjalan
secara damai dan berkualitas". Tutupnya.(Mijin)
Post a Comment