Butuh Privacy Bukan Berarti Asosial


Oleh : Rahmatul Fajrin Maulandari Irfan SP.d


Privacy adalah sebuah bentuk perilaku seseorang yang tidak ingin sebagian atau keseluruhan cerita hidupnya diketahui oleh public. Seperti yang kita ketahui bahwa secara berjalannya waktu membawa kita ke perubahan zaman yang teknologi nya semakin canggih. Denggan adanya teknologi khususnya social media sangat membantu kita dalam melakukan komunikasi ataupun mencari informasi. 



Bagi kita yang sering membagikan cerita lewat social media harus pintar-pintar dalam memposting sesuatu, dalam artian kita harus membedakan mana yang berisifat buplik dan mana yang bersifat pribadi. Misalnya seperti permasalahan rumah tangga, masalah kerjaan, dan lain sebagainya karena biasanya kondisi seperti ini tidak menyelesaikan masalah tetapi justru malah memperbukuk keadaan dan bisa jadi membuat masalah baru. 



Pernah ga si kita punya teman, keluarga, rekan kerja, atau siapun itu ketika pertama kali bertemu langsung menanyakan hal-hal yang menurut sebagian orang adalah sebuah privacy seperti “gajimu berapa?’’, ‘’kapan nikah?”, ‘’kenapa orang tua mu bercerai?” ‘’pacarmu siapa sekarang?”, “udah berapa lama sama dia?’’, ‘’udah punya anak berapa?”, “kok ga program hamil aja?”, dan pertanyaan lain yang berisfat pribadi. Menjaga privacy adalah hal yang sangat penting. Apabila kita bisa menghormati privacy orang lain berarti didalam diri kita ada rasa toleransi.



Biasanya pertanyaan semacam itu sering diartikan oleh banyak orang sebagai bahasa basa basi namun terkesan kepo. Berbicara masalah kepo, kata kepo cukup populer dikalangan masyarakat kita terlebih kepada anak muda zaman sekarang. Yang pada intinya, kepo merupakan sifat ingin tahu dengan segala urusan orang lain secara berlebihan. Yang perlu digaris bawahi adalah tidak semua orang nyama ketika dilontarkan pertanyaan seperti diatas dan bisa dikatakan sensitif untuk sebagian orang.



Seseorang yang butuh privacy bukan berarti orang tersebut tidak mempunyai perasaan atau tidak peka karena terlalu mementingkan dirinya sendiri dan biasanya dikenal dengan kata asosial. Hanya saja mereka biasanya jarang menanyakan ke orang lain tentang hal-hal yang menurut mereka pribadi kecuali lawan bicara nya menceritakan terlebih dahulu tampa mereka bertanya. 



Karena seseorang yang terbiasa menjaga privacy dalam hidupnya biasanya cenderung memiliki perasaan yang sensitif terhadap masalah orang lain. Misalnya dia mendengar kabar dari seseorang tentang salah satu temannya yang sudah menikah hampir 8tahun tapi belum mendapatkan keturunan. Walaupun dia sudah mengetahui tentang permasalah yang sedang teman nya hadapi, ketika bertemu dengan teman nya itu dia enggan untuk bertanya tentang masalah pribadinya karena dia berfikir bahwa dengan melontarkan pertanyaan tersebut akan membuat teman nya sedih dan mentalnya kembali terganggu. Oleh karena itu seseseorang yang terbiasa menjaga privacy dalam hidupnya maka mereka akan pintar dalam menghargai privacy orang lain dan secara otomatis didalam hati mereka akan terbesit rasa empati dan pikiran positif. 



Berbeda dengan orang yang tidak terbiasa memiliki privacy dalam hidup biasanya mereka kerap ceplas-ceplos dalam bertanya atau mengomentari sesuatu. Banyak faktor yang membuat seseorang menjaga privacy dalam hidupnya antara lain sebagai berikut :

Trauma

Pengalaman traumatis yang seseorang alami dapat mempengaruhi sikapnya menjadi seorang yang mempunyai ruang personal dalam dirinya. Rasa traumatis bisa dihilangkan dengan cara berusaha menghadapi rasa takut, mengalihkan pikiran negatif ke pikiran positif, dikelilingi oleh orang-orang yang bikin tenang, dan apabila rasa traumatis nya sudah sangat parah segera terapi ke psikolog atau psikiater.

Kepribadian

Orang-orang yang memiliki kepribadian cemas akan lebih mengambil jarak dengan orang lain , demikian halnya dengan orang yang terburu-buru dan orang yang bersifat kompetitif. Cara menghilangkan rasa cemas adalah dengan cara tidur yang cukup, melakukan hal baru, rajin berolahraga, dan melakukan hal baru.

Ketertarikan 

Seorang yang selau menjaga privacy, introvet dan lain sebagainya akan merasa nyaman bercengkrama dengan seseorang yang membuatnnya merasa tertarik misalnya dengan sahabat, orang tua dan lain sebagainya. Mereka biasanya merasa asing dan sedikit terganggu dengan kahadiran orang baru dalam lingkungannya.

Rasa aman / ketakutan

Memberikan rasa aman kepada seorang penjaga privacy atau introvet sangatlah penting. Dengan mereka merasa aman maka mereka akan nyaman bercerita terhadap orang yang mereka yakin bisa menjaga apa menurutnya tidak perlu dibagikan ke orang lain.


Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa privacy merupakan hal yang sangat penting bagi setiap individu. Dengan begitu sudah sewajarnya setiap orang harus menghormati hak privacy orang lain agar ranah pribdinya tidak dicampuri. Dan kita juga tidak bisa merendahkan atau menganggap buruk seseorang yang ingin menikmati waktu privacy nya. Biarkan seseorang melakukan apapun yang dia sukai tampa pantauan dari orang lain.



Penulis adalah alumni Mahasiswi Universitas Negeri Surabaya

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.