Kasus Amoral, Wakil Walikota Bima Perintah Pol PP Gelar Operasi Rutin

Wakil Walikota Bima H. A. Rahman H. Abidin SE
Samada Pos, Kota Bima – Pemerintah Kota (Pemkot) Bima tidak hanya fokus menekan atau mengurai permasalahan paham radikalisme. Namun daerah ini juga fokus mengeliminir sejumlah penyakit masyarakat (Pekat) salasatunya perbuatan amoral.

Wakil Walikota Bima, H. A. Rahman H. Abidin SE mengaku telah mengarahkan dan memerintahkan aparat Sat Pol PP Kota Bima agar rutin menggelar operasi yustisi, bersama aparat keamanan TNI/Polri, diwilayah hukum kota setempat, untuk mengeliminir dan meneken kasus tersebut. 

“Soal ini (pekat dan maraknya kasus kriminal) saya sudah sampaikan kepada jajaran Pol PP agar rutin menggelar operasi gabungan bersama  TNI/Polri,” ucapnya menjawab wartawan kemarin.

Menurut dia, operasi gabungan gabungan tersebut bertujuan untuk  mengeliminir sejumlah kasus salahsatunya perbuatan amoral dengan cara menyisir atau merajia rutin rumah kos-kosan diwilayah tersebut.

Selain bertujuan menekan atau elimir sejumlah kasus. Operasi yustisi juga untuk mendata dan mengetahui para pendatang yang menempati kos-kosan di Kota Bima. Apalagi ada pendatang yang tidak melaporkan ke pihak RT atau RW hingga kelurahan tempat Ia tinggal.
“Saya yakin operasi ini mampu menekan setiap masalah yang ada di Kota Bima,” jelasnya.
Untuk menunjang dan kelancaran operasi tersebut. Wawali juga telah memerintahkan tim anggaran daerah untuk menambah anggaran untuk polisi penegak Peratuan daerah (Perda) itu.

“Anggaran untuk menunjang kegiatan Pol PP ini sudah saya perintahkan agar ditambah,” tuturnya.. 

Diberitakan sebelumya Orok bayi dalam keadaan tubuh tidak utuh dan mengelurkan bau tidak sedap, ditemukan di Kelurahan Tanjung Kecamatan Rasanae Barat. Kasus penemuan orok bayi ini, menghebohkan warga setempat, Minggu (24/07) pagi sekitar pukul 07.30 Wita.

Kasus tersebut kini ditangani Polsek Mapolsek Rasanae Barat. Warga bersama pemerintah Kelurahan Tanjung mendesak aparat untuk mengusut tuntas kasus amoral tersebut. Terkait kasus tersebut disesali oleh Wawali.


“Sangat kami sesalkan adanya kasus penemuan orok ini. Selanjutnya kami akan berkoordinasi dengan MUI serta aparat keamanan membahas permasalahan ini,” pungkas Wawali.(SP.02)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.