Polres Bima Selidiki Kasus Kebakaran Rumah Transmigran
Kapolres Bima, AKBP Gatut Kurniadin SH, S.I.K |
Kabupaten Bima,
SamadaPos.com – Pihak
Polisi Resort (Polres) Bima masih menyelidiki peristiwa kebakaran yang terjadi
di SP enam Desa Labuan Kananga Kecamatan Tambora, Sabtu (6/8) kemarin. Petugas
masih menelusuri seputar kebakaran yang memakan korban jiwa seorang ibu dan dua
anaknya tersebut.
“Mengenai
kebakaran di Tambora, tim Inafis masih mengumpulkan alat bukti dilapangan,”
kata Kapolres Bima AKBP Gatut Kurniadin SH, Sik, menjawab wartawan Senin (8/8)
lalu.
Dikatakan,
pihaknya masih menelusuri dugaan kebakaran itu sehingga belum bisa merilis atau
mempublikasikan ke publik. Bahkan telah meminta keterangan dari sejumlah warga
yang pertama kali melihat dan mendengar adanya ledakan hingga membantu
mengevakuasi korban.
“Kalau
sudah rampung. Nanti akan kita sampaikan,” katanya.
Informasi
yang dihimpun wartawan, kebakaran tersebut diduga akibat meledaknya mesin
jenset listrik. Mengingat pada saat terjadinya kebakaran waktunya masih pagi.
Sehingga tepat pengisian bensin tiba-tiba meledak dan menghanguskan rumah dan
kios.
“Informasi
ini akan kita dalami dan telusuri,” tegas Kapolres.
Terpisah
Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Bima, Amiruddin mengaku, saat ini korban yang
meninggal telah sampai ke tempat asalnya di Lombok Tengah. Bahkan suami dan
ayah korban kebakaran, Sakban Efendi sendiri dalam kondisi seadanya mengantar
anak dan istrinya ini.
“Sakban
ini sempat dirawat di RSUD Dompu. Namun kondisinya membaik sehingga Ia
mengantar anak dan istrinya ke Lombok,” tutur Amirudin.
Amiurddin
tidak mengetahui persis kapan ke tiga korban tersebut dikuburkan. Atau apakah
Sakban akan kembali ke Labuan Kanananga atau tidak itu juga belum
dipastikan.
“Mengenai
hal ini kami belum tahu. Tapi yang jelas Sakban saat ini sudah berada dikampung
halamnnya,” terangnya.
Amiruddin
menambahkan, Pemerintah daerah melalui BPBD telah memberikan bantuan tanggap
darurat kepada korban berupa bantuan logistik seperrti selimut, kasur dan sarung,
beras dan mie instan.
“Bantuan
awal ini akan diserahkan kepada Camat Tambora untuk selanjutnya diberikan
kepada korban,” katanya menambahkan.
Dia
menegaskan, terkait musibah kebakaran itu. BPBD setempat juga sudah melaporkan
ke Pemrov NTB untuk ditindaklanjuti lebih jauh. Dia berharap agar Pemrov
membantu untuk membangun kembali rumha korban yang rusak dan hancur akibat
terbakar.
“Mudah-mudahan
disikapi dan ditindaklanjuti. Mengingat kondisi rumah akibat kebarakan itu
hangus dan hancur,” pungkasnya.
Rumah
Sakban Efendi (50), transmigran asal Lombok tengah yang berada di SP enam desa
Labuan Kananga Kecamatan Tambora, Sabtu (6/8) pagi sekitar pukul 06.00 wita,
terbakar. Akibatnya, tiga orang penghuni rumah tewas terjebak kobaran api.
Mereka yakni Ifanti alias kesa (9), Ahmed Agang alias agang (5) dan ibu mereka,
Azizah (49).
Kesa
tewas mengenaskan karena seluruh bagian tubuhnya gosong dilahap sijago merah.
Sementara Ahmed dan ibunya, bagian tubuhnya melepuh dan terkelupas. Keduanya
menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan saat sedang dibawah ke Puskesmas
terdekat.(SP.02)
Post a Comment