Dana BSM, Wali Murid MIN Rade Sepakati Pengadaan Kendaraan Antar Jemput Siswa

Madapangga, samadapos.com - Memahami porsi tugas dan tanggung jawab sebagai seorang kepala sekolah, dalam rangka pencairan dana bantuan siswa miskin (BSM) tehap pertama tahun 2015, kepala madrasah Ibtidayah Negeri (MIN) Rade Madapangga kabupaten Bima bersama seluruh dewan guru dan pegawai mengundang seluruh wali murid untuk mengahadiri rapat dengan tujuan memusyauwarahkan tentang pengunaan anggaran dana BSM tersbut. Rapat dimulai sekitar pukul 08.30 itu berlangsung ramai dengan dihadiri oleh ketua Komite MIN Rade, kepala Desa, Pengawas, Tokoh pendidikan serta ratusan wali murid.

Di hadapan ratusan wali murid yang didominasi oleh kaum ibu, kepala MIN Rade Hadijah S.Pd.I menyampaikan bahwa jumlah siswa yang terkafer namanya untuk mendapatkan dana BSM tersebut sebanyak 170 orang, masing masing siswa mendapatkan Rp. 225 ribu/siswa.

Lebih lanjut Hadijah menjelaskan, anggaran sekian puluh juta rupiah yang mesti dibagikan ke 170 orang siswa tersbut telah direncanakan sejumlah aitem pengunaanya agar uang Rp 225 ribu bisa dimanfaatkan benar-benar untuk kebutuhan siswa dalam rangka memajukan sekolah, antara lain katanya, seperti pembelian perlengkapan sekolah (pakaian) dan pengadaan motor 3 roda sebagai kendaraan antar jemput siswa, hal ini supaya tidak ada lagi perbedaan diatara anak orang miskin dan kaya lantaran karena kusamnya pakaian sekolah, serta untuk meringankan beban siswa yang memiliki tempat tinggal jauh dari sekolah.

Sementara itu, Drs, Imran. H. Hamzah ketua komite MIN Rade menambahkan, usulan rencana pengunaan dana bantuan siswa miskin (BSM) ditawarkan oleh kepala sekolah ini sanggat positif dan benar-benar membagun. Tawaran program seperti ini patut didukung oleh seluruh wali murid,  dengan program pengadaan "kendaraan antar jemput siswa" akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pembagunan sekolah.

Diungkapkannya juga bahwa, kendala awalnya hanya ada beberapa orang yang mau mengajukan namanya untuk mendapatkan dana BSM, dengan alasan tidak ada yang mau ngaku jadi orang miskin sehinga pada saat itu sangat sedikit yang diajukan oleh sekolah. Tapi ketika saat melihat sejumlah nama yang diajukan keluar bantuan akhirnya semua ramai-ramai mengajukan nama.

Pada kesempatan tersebut, dipaparkan juga tentang perkembangan dan kemajuan MIN dalam waktu lebih kurang 3 tahun bernar-benar nampak dengan jelas, diantaranya perpustakaan, mushola, drum ban serata beberapa perubahan lainya. Hal ini sangat luarbiasa perubahanya, semua yang ada saat ini jarang sekolah lain miliki khusus tingkat madrasah lainya yang ada di kecamatan Madapangga.


Pantauan wartawan, pada awalnya sejumlah usulan program yang diajukan oleh sekolah tersebut mendapat penolakan sejumlah wali murid, namun setelah mendengarkan rasionalisasi dari kepala sekolah, ketua komite dan kepala desa serta sejumlah wali murid lainya akhirnya usulan itu mendapat persetujuan secara keseluruhan.(SP.04)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.