Sebulan Lebih Tidur di Eks Kantor Bupati, Warga Oi Katupa Pindak ke Desa Talabiu
Kota
Bima, Samadapos.com – Setelah lebih dari sebulan menginap pada
tenda darurat di halaman eks kantor bupati Bima, Senin (03/10/2016)
puluhan warga Desa Oi Katupa Kecamatan Tambora meninggalkan lokasi menuju desa Talabiu
kabupaten Bima. Rencananya mereka akan menggelar aksi nginap di desa Talabiu
sampai tuntutan mereka dikabulkan oleh pemerintah kabupaten Bima.
Sebelum menuju desa Talabiu kecamatan Wohan, mereka
menyuarakan aspirasinya di depan kantor Bupati Bima dengan
menggelar orasi secara bergantian. Sesampainya di depan kantor Bupati Bima ini,
puluhan warga bersama puluhan aktivis Mahasiswa ini langsung teriak histeris
mendesak Bupati Bima keluar menemui mereka. Nyaris terjadi kericuhan, namun
kembali berjalan aman setelah dikendalikan oleh koordinatornya.
Dalam orasinya, mereka mendesak Bupati Bima Hj.
Indah Dhamayanti Putri mencabut IUP PT Sanggar Agro dan SK 188 di atas lahan
milik masyarakat Desa Oi Katupa. Lahan itu sesuai Perda Nomor 2
Tahun 2012 tentang pembetukan 23 desa pemekaran termasuk pemekran Desa Oi
Katupa kecamatan Tambora.
Mereka menyatakan, sudah dua tahun masyarakat Desa Oi
Katupa tanpa ada kepastian atas hak untuk menuntaskan sengketa agraria
dengan Sanggar Agro. Mereka tidak akan mundur sampai kapanpun walau
harus tidur di tempat yang terbuka dan tidak layak.
Beberapa waktu berorasi, warga membakar keranda
sebagai bentuk kematian keadilan bagi rakyat Oi Katupa yang
dilakukan pemerintah dan investor. Usai membakar keranda, warga
melanjutkan berjalan kaki ke Talabiu. Mereak akan kembali menggelar
aksi lanjutan dan mendirikan tenda untuk melanjutkan perjuangan.
Perwakilan warga Desa Oi Katupa bersama PRD dan LMND
menegaskan gerakan warga Oi Katupa akan terus berlanjut, saat ini aksi akan
dipindah ke wilayah Talabiu. Selain melanjutkan gerakan kemah, a dalam waktu
dekat akan membawa masalah ini ke Jakarta. Tujuannya melaporkan penyerobotan
lahan ini langsung ke Presiden RI Joko Widodo, Kementerian terkait, dan
Presiden PRD untuk ditindak lanjuti secara organisasi.
Usai berunjukrasa di depan kanotor Bupati Bima ini, Warga
Desa Oi Katupa ini melanjutkan perjalanan dengan tertib menuju titik aksi
nginap mereka yang baru di Desa Talabiu. Namun sebelum meninggalkan kanotr
Bupati Bima, Perwakilan pengunjukrasa melalui pengeras suara mengancam akan
kembali dengan massa yang lebih banyak lagi jika tuntutan mereka tidak
direalisasikan oleh bupati Bima.(SP.01)
Post a Comment