Warga Desa Nanga Tumpu Dihebohkan Penemuan Tengkorak Manusia
Kabupaten
Dompu, Samadapos.com - Warga Dusun Nanga Tumpu, Desa Nanga
Tumpu, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, Selasa malam (13/9/2016) sekitar
pukul 20.25 wita, dihebohkan dengan penemuan sesosok tengkorak manusia di kebun
milik salah warga yang berlokasi 100 meter dari perkampungan. Tengkorak manusia
tersebut diduga beridentitas St Nurhalimah (27 thn), warga Dusun Nanga Tumpu,
Desa Nanga Tumpu yang merupakan istri dari Sahrul (30 thn) Warga Desa Nanga
Tumpu.
Menurut informasi yang
berhasil dihimpun wartawan ini menyebutkan, tengkorak manusia tersebut, pertama
kali ditemukan oleh Multi (40 thn) dan Jainudin (39) warga Dusun Nanga Tumpu,
Desa Nanga Tumpu, Minggu (11/9/2016) sekitar pukul 19.30 wita. Dimana pada saat
itu, mereka sedang mencari burung puyuh di lokasi kebun setempat.
Selang beberapa waktu
kemudian, tiba - tiba mereka kaget karena menemukan sepasang sandal
perempuan warna biru beserta tengkorak dan tulang punggung manusia di lokasi
kebun tersebut.
Memasuki hari Senin tanggal
12 September 2016, Multi menceritakan kepada adiknya yang bernama Busron
(35 thn), warga Dusun Anamina, Desa Anamina, Kecamatan Manggelwa, Kabupaten
Dompu, bahwa dirinya menemukan tengkorak manusia. Hanya saja pada saat itu, dia
tidak berani menceritakan atau melaporkan kepada pihak yg berwajib tentang
penemuan tersebut.
Mendengar informasi itu,
Busron pun menceritakan kepada Sang Nyoman (33), warga Dusun Madajumba, Desa
Banggo, Kecamatan Manggelewa, Kabupaten Dompu, bahwa kakanya (Multi, Red) telah
menemukan tengkorak manusia. Mendapat informasi itu, Sang Nyoman pun
menceritakan hal tersebut kepada Anggota Bhabinkamtibmas Desa Banggo, Bripka AF
Siregar.
Akhirnya, memasuki hari
Selasa (13/9/2016), sekitar pukul 16.10 Wita, Bripka AF Siregar, langsung
memberitahukan informasi itu kepada Kapolsek Manggelewa, yang saat itu langsung
merespon informasi tersebut.
Kepala Satuan (Kasat)
Reskrim Polres Dompu, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Priyo S.IK, kepada wartawan
ini, mengatakan, dirinya membenarkan adanya penemuan tengkorak manusia di
lokasi tersebut."Kejadian penemuan tengkorak manusia itu (St
Nurhalimah, Red) memang ada," jelas Priyo, saat diwawancarai wartawan ini di
depan ruang kerjanya, Kamis (15/9/2016).
Setelah mendengar informasi
kejadian tersebut, lanjut Priyo, pihaknya langsung melakukan olah Tempat
Kejadian Perkara (TKP) yang berlangsung pada malam hari. Hasil dalam olah tkp
tersebut, kata dia, selain menemukan tengkorak manusia tersebut, pihaknya juga
menemukan sejumlah Barang Bukti (BB) antara lain, uang lembaran Rp.50 ribu dua
lembar, Satu pasang sandal jepit, Pakaian dalam serta Racun Serangga berbentuk
saset dan satu buah botol."Sejumlah BB tersebut kami temukan di sekitar
TKP," ungkapnya.
Ditambahkan Priyo, tengkorak
dan tulang punggung manusia tersebut diduga beridentitas (bernama) St
Nurhalimah (27 thn), warga Dusun Nanga Tumpu, Desa Nanga Tumpu." St
Nurhalimah, merupakan istri dari Sahrul (30 thn) Warga Desa Nanga Tumpu,"
terangnya.
Dari hasil pengakuan Sahrul
(suami st nuhalimah), bahwa istrinya tersebut menghilang (meninggalkan rumah,
Red) sejak hari Kamis tgl 24 Agustus 2016. Dasar itupun, sahrul juga mengaku
pernah melaporkan ke kantor Desa Nanga Tumpu (Kepala Desa Nanga Tumpu Red),
pada tanggal 2 September 2016, bahwa istri menghilang.
"Menurut pengakuan
Sahrul ketika diperiksa oleh penyisik kami, bahwa sebelum istrinya
meninggalkan rumah, sempat terjadi cencok antara mereka berdua (sahrul dan st
nurhalimah, Red). Kececokan itu karena masalah uang yang ada di celengan.
Selama ini sahrul mengaku sering menabung atau menyimpan uang dalam celengan.
Namun pas sahrul membuka celengan itu, tiba tiba uang tersisa tidak sampai
Rp.100 Ribu. Sahrul juga mengaku sudah lama menabung dan dia merasa bahwa uang
yang ditabung sudah banyak (penuh). Akibat persaoalan itulah, antara mereka
sempat terjadi cecok, hingga saat itu katanya sahrul, istrinya langsung
meninggalkan rumah," papar Priyo mengutip dari pengakuan suami dari St Nurhalimah
tersebut.
Diakui Priyo, pihaknya belum
bisa menyimpulkan apa penyebab dari kematian St.Nurhalimah tersebut. Sebab kata
dia, pihaknya harus terlebih dahulu meminta bantuan dari ahli untuk melakukan
otopsi, guna mencari tahu apakah kematianya wajar atau tidak wajar (ada tindak
kekerasan atau tidak).
"Intinya kasus ini
sedang dalam tahap penyelidikan. Seperti apa hasilnya nanti, tentu teman -
teman wartawan bisa mengetahuinya," tandasnya.(SP.05)
Post a Comment