Bentrokan Antara Warga Desa di Bima Terus Berlanjut, Korban Mulai Berjatuhan


Areal Persawahan Antara Desa Risa dengan Desa Dadibou Menjadi Arena Perang Antara Warga

BIMA, MediaNTB.com – Bentrok antara warga Desa Risa dan warga desa Dadibou Kecamatan Woha, Kabupaten Bima terus berlanjut dan mulai ada korban luka luka dari kedua belah pihak. Mereka yang menjadi korban adalah Min  (30) warga Desa Dadibou. Korban mengalami luka tembak. Dua warga lainnya, Muh (17) dan Suw (15) warga Desa Risa yang terkena serpihan amunisi.

Ketiganya terluka saat bentrok yang terjadi Jumat (3/3/2017) sekitar pukul 18.00 WITA. Saat itu kedua kelompok warga kontak senjata di areal persawahan.

Kapolsek Woha, AKP Fandy AR mengatakan ketiga korban terluka saat bentrok jelang magrib. Peristiwa itu diluar pengawasan petugas yang berjaga. “Tiba-tiba kelompok warga Desa Risa kembali masuk persawahan dan memancing situasi dengan suara senjata kelereng, kelompok warga lainnya juga mempersenjatai diri dengan busur, panah dan parang,” ungkapnya, Sabtu (4/3/2017).

Saat mendengar adanya kontak senjata, kata dia, aparat langsung masuk ke persawahan, menghalau. Selain memberi tembakan peringatan, juga melepaskan gas air mata.

“Saya sendiri memimpin menghalau dan di giring kedua kelompok warga untuk keluar persawahan yang dibantu personil Dalmas, Babinsa Desa Risa dan personil Polsek Woha,” katanya.

Akibat bentrokan itu, kata dia, tiga orang terluka, satu warga Desa Dadibou dan dua dari Risa. Korban pun mendapat penanganan medis.

Muh (17), kata dia, terkena panah di bagian lutut kanan, Suw (15) mengalami luka di bagian lengan kanan. Menurut diagnosa sementara dari bidan Polindes akibat terkena serpihan amunisi, keduanya dirawat di Puskesmas Woha. Sedangkan MIN (30) luka tembak di bagian pantat sebelah kanan dan di rujuk ke RSUD Dompu.

Personil Dalmas yang ditugaskan di lokasi Pos Pam Dusun Minte Desa Dadibou, diusir warga. Pengusiran itu akibat warga merasa tidak puas dengan sikap Kapolres setempat yang pernah berjanji, siapa yang masuk areal persawahan lebih dulu akan ditembak.

“Sempat warga Dadibou blokir jalan menggunakan batu dan balok kayu di depan kantor Desa, namun aksi tidak berlangsung lama karena jalan pun di buka kembali oleh warga sendiri untuk memberikan jalan personil Pos Pam yang akan bergeser ke Desa Risa karena diusir oleh warga Dadibou,” ujarnya.(M.02)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.