Buntut Penodongan Senpi, Warga Penapali Blokade Jalan



BIMA, Media NTB – Kasus pengancaman dan penodongan menggunakan senjata api rakitan (Senpi) kembali terjadi. Kali ini menimpa Syahrul warga Desa Penapali, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Senin (17/4/2017).

Diduga pelakunya adalah RHN warga Desa Dadibou. Usai menodong korban dirumahnya di RT 01 RW 01 Desa Penapali, pelaku langsung kabur menggunakan sepeda motor ke arah barat.

Akibat kejadian itu, warga Penapali bereaksi. Mereka memblokade jalan dengan batu dan kayu, sembari membawa senjata tajam.

Berdasarkan informasi dari warga setempat, saat itu Syahrul bersama tiga rekannya sedang duduk di bawah pohon halaman rumahnya. Tiba – tiba saja datang pelaku menggunakan sepeda motor, begitu turun langsung menodongkan senpi tanpa menanyakan sesuatu.

Saat itu, Syahrul dan rekannya lari berhamburan. Syahrul masuk ke rumah, sedangkan lainnya ke perkampungan.

Orang tua Syahrul, Anwar langsung keluar rumah melihat anaknya ketakutan. Ketua RT 01 ini hanya melihat pelaku membalikkan badan dan pergi menggunakan motor.

Warga yang mendapat kabar atas kejadian itu, keluar rumah dan menutup akses jalan. Beruntung Kapolsek Woha, APK Fandy, AR, bersama anggotanya cepat mendatangi TKP.

Jalan yang diblokade pun dibuka, paksa oleh anggota Polsek Woha tapa ada perlawanan dari warga.

Kapolsek Woha AKP Fandy AR mengatakan korban sudah melaporkan kejadian tersebut di Polres Bima Kabupaten. Berdasarkan keterangan dari Syahrul, kejadiannya sekitar pukul 11.30 WITA.

“Saat itu korban sedang duduk bersama tiga rekannya di halaman rumah, Korban mengenali pelaku bernama Rahman, Saat iti tiba – tiba datang langsung menodongkan Senpi rakitan,” jelasnya.

Berdasarkan pengakuan Syahrul juga, kata dia, pelaku sempat mengejar sampai mau masuk rumah. Namun karena takut, akhirnya kabur dengan sepeda motornya. “Warga dua kali menutup jalan. Namun saya buka paksa tanpa ada perlawanan, karena warga meminta aparat menangkap pelaku yang sudah diberi identiras lengkap,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi adanya reaksi lebih besar, pihaknya telah meminta bantuan Polres Bima untuk bertindak cepat menangkap pelaku, agar kondisi benar – benar aman. 

“Kami masih melakukan pendekatan dengan warga supaya tidak terpancing suasana, yang pasti kami tetap menangkap pelaku karena ini merupakan kasus kriminal,” terangnya.(M.01)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.