Rosatom Minat Kembangkan PLTN di Indonesia, Kurtubi Minta Pemerintah Sikapi dengan Serius
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi NasDem Kurtubi |
JAKARTA, Media NTB –
Perusahaan energi asal Rusia Rosatom State Atomic Energy Corporation (Rosatom)
menyatakan minat untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir di
Indonesia. Tawaran kerja sama itu disampaikan melalui Menteri Koordinator
Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Menanggapi hal tersebut
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi NasDem Kurtubi mengusulan agar Tawaran
Rosatom ini disikapi secara positif dan serius dengan tidak lagi menempatkan
PLTN sebagai opsi terakhir.
Hal ini, menurutnya, selain
supaya bisa mempercepat kemampuan suplai listrik nasional juga memadai untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional menuju pertumbuhan 'double digit'.
Terutama energi nuklir dinilainya murah dan bisa menghasilkan kapasitas listrik
yang sangat besar.
“Sekali lagi, tanpa di bantu
dengan PLTN sulit dapat mengejar ketertinggalan suplai listrik nasional yg saat
ini masih relatif sangat rendah,” ujarnya saat dimintai tanggapannya, Rabu
(10/5).
Legislator NasDem Dapil NTB
ini menuturkan, dengan indikasi Ekektrifikasi Ratio yang masih sekitar 80
persen, konsumsi listrik per capita di Indonesia masih jauh di bawah
negara-negara lainnya, bahkan di kawasan ASEAN. Yakni hanya sekitar 1200
kwh/capita, sedangkan negara tetangga Malaysia sudah di atas 5000 kwh/capita.
“Seringnya terjadi
pemadaman, terutama di luar Jawa. Investasi terhambat dan ujungnya pertumbuhan
ekonomi yang relatif rendah, di sekitar 5 persen. Padahal untuk dapat mengejar
tingkat kemakmuran dari negara tetangga dibutuhkan pertumbuhan ekonomi double
digit,” jelasnya.
Perusahaan energi Rosatom
melilirik tiga daerah sebagai lokasi pengembangan energi nuklir adalah
Bangka-Belitung, kalimantan Timur, dan Batam.(M)
Post a Comment