Bendung Gejolak Harga, Butuh Skema Pemantauan Antar Kementerian
Zulfan Lindan, Anggota Komisi VI DPR-RI |
JAKARTA,
Media NTB - Anggota Komisi VI DPR RI Zulfan Lindan
menjelaskan bahwa kenaikan harga pangan saat Ramadan dan Idul Fitri, selalu
menjadi hal yang klasik dari tahun ke tahun. Oleh karena perlu adanya skema
dalam memantau antara kebutuhan dan pasokan bahan pokok nasional.
“Kedua momen ini kan sebuah
kegiatan yang sudah pasti akan dihadapi setiap tahunnya. Maka tentunya akan
terjadi permintaan yang tinggi,” ujarnya saat ditemui di sela Raker Komisi VI
dengan Kementerian Perdagangan, Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (29/5).
Tingginya permintaan ini,
lanjut Zulfan, kerap menjadi pintu masuk bagi pihak yang tidak bertanggung
jawab.
“Saya kira Pemerintah
melalui Kementerian Perdagangan sudah mengambil dan memberlakukan berbagai
policy untuk mengantisipasi permainan harga. Yang terpenting bagaimana hal itu
bisa diefektifkan,” tutur Kapoksi Komisi VI Fraksi Partai NasDem ini.
Dia memandang, koordinasi
yang efektif antara Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, KPPU dan
Kepolisian dalam mengawasi distribusi bahan pokok, akan membuat gejolak harga
minim terjadi.
Namun dia mewanti-wanti
kerja semacam ini harus berkesinambungan. "Kalau ini tidak ditangani
secara efektif dan berkesinambungan, maka akan sulit membendung gejolak harga
di pasaran,” tambah Legislator dapil Aceh II ini.
Oleh karena itu dia
memandang kehadiran Satgas Pangan patut diapresiasi. Dia berharap, lembaga ad
hoc ini tidak lemah mental saat berhadapan dengan pedagang-pedagang nakal.
"Satgas ini tentunya
kita dukung karena tujuan menghentikan permainan harga agar stabilisasi harga
terjaga. Yang penting kehadirannya efektif menimbulkan efek jera,” imbuhnya.(M)
Post a Comment