Penyakit Difteri Mewabah, DPR Minta Kemenkes Dievaluasi
Amelia Anggraini |
Jakarta,
Media NTB - Wabah penyakit difteri saat ini tangah
melanda berbagai daerah di Indonesia. Setidaknya ada 23 provinsi yang
melaporkan kejadian luar biasa (KLB) akibat penyakit mengerikan ini.
Anggota Komisi IX DPR Amelia
Anggraini menyatakan kejadian ini harus segera ditangani karena berpotensi
berjangkit ke daerah lain di seluruh Indonesia. Apalagi mobilitas penduduk
Indonesia juga demikian tinggi.
"Seandainya jauh-jauh
hari pemerintah mengantisipasinya, maka kejadian luar biasa ini besar
kemungkinan dapat dicegah," ujarnya saat di temui di Kompleks DPR, Selasa
(12/12).
Menurutnya mewabahnya
difteri akibat tidak maksimalnya kinerja Kementerian Kesehatan dalam program
imunisasi nasional.
"Maka perlu ada
evaluasi dan koreksi terhadap Kementerian Kesehatan. Saya menduga program
imunisasi yang selama ini dilakukan tidak maksimal dan tidak lengkap sesuai
dengan periodesasinya," tegasnya.
Legislator NasDem Dapil
Jateng VII ini menuturkan, banyak bayi yang tak mendapatkan DPT. Tidak hanya
itu, yang mendapatkan DPT pun rata-rata di bawah usia satu tahun. Setelah itu,
di usia dewasa mereka tidak mendapatkan imunisasi lagi.
"Seharusnya imunisasi
ulang dilakukan setiap sepuluh tahun," tuturnya.
Menurutnya, hal ini terjadi
lantaran kurangnya sosialisasi dan upaya-upaya promotive preventif yang
seharusnya dilakukan secara masif dan sistemik oleh Kemenkes.
"Padahal anggaran untuk
vaksin dari tahun ke tahun selalu meningkat," sesalnya.
Amel mengungkapkan, pada
tahun 2017 ini saja anggaran yang disediakan untuk vaksin dasar mencapai 1,8
triliun rupiah.
"Sudah saatnya
pemerintah serius menjalankan program Imunisasinasional, melakukan sosialisasi
dalam upaya promotive preventif untuk mengantisipasi dan mencegah kejadian luar
biasa seperti ini," tutupnya.(M)
Post a Comment