Buruh di Pelabuhan Bima Tidak Mengetahui Bahwa Hari Ini adalah Hari Buruh
Terlihat Seorang Buruh di Pelabuhan Bima Tetap Berkerja di Hari Buruh. Foto: Mijin |
Bima,
Media NTB - Berbicara
hari buruh itu harus berbicara skala internasional saja, Kalau untuk skala
lokal kota dan kabupaten Bima buruh itu keberadaannya dikesampingkan atau
dianak tirikan. Demikian diungkap oleh Sukardin asal tanjung kota Bima sebagai
sekertaris mandor buruh di pelabuhan Bima pada mediantb.com (1/5/18).
Sukardin juga mengatakan, kenapa
buruh itu dikesampingkan karena yang lebih menonjol pada hari ini adalah petani
dan pendidikan.
Yang diharapkan merereka ada
momen khusus untuk para buruh yang ada di bima ini seperti hari tani, hari pendidikan, hari kesehatan dan
juga hari hari yang laiinnya. Misalkan masalah kesehatan harus dituangkan
program pelayanan terhadap masyarakat.
“Keberadan buruh di pelabuhan
Bima juga masih liar jadi dari 1 ribu lebih jumlah buruh yang ada hanya
sebagian kecil yang mampu terorganisir. Di pelabuhan Bima sudah ada organisasi
sebenarnya buat buruh tapi organisasi itu belum mampu mengorganisir karena
buruh itu sudah terlalu banyak.” Tuturnya.
Diungkapkannya, sudah puluhan
tahun ini tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah, apalagi ketika diperingati
hari nya seperti ini tidak ada momen bahkan kita sebagai buruh juga banyak yang
tidak mengetahui hari kebesaran ini.
“Mereka juga mengharapkan
ada tunjangan buat para buruh seperti BPJS, simpan pinjam tapi mereka tidak
mengharapkan seperti PNS, Petani, guru tapi yang diharapkan oleh para buruh itu
ketika ada tunjangan untuk hari hari tuanya.” Jelasnya.
“Kami lebih dominan
mendukung ketika hari buru ini diperingati oleh aktivis dan mahasiswa di jalan
kalau dari kami tidak ada peringatan sama sekali bahkan kami sama sekali tidak
mengetahui bahwa hari ini adalah hari buruh” ujarnya pada wartawan.
Pengsalilan mereka per hari
kerja hanya bisa menutup kebutuhan mereka satu hari saja bahkan itu ketika ada.”
Kata Sukardin.
Diakhir pembicaraannya, Sukardin
juga mengatakan bahwa tidak ada pembagian hasil dari pihak buruh dan pihak
pelabuhan, penghasilan yang didapatkan itu untuk pribadi kita secara utuh.(Mijin)
Post a Comment