Usai Ramadhan, Harga Cabai Rawit di Pasar Raya Bima Kembali Naik


Bima, Media NTB - Cabai rawit adalah salah satu kebutuhan ultra tambahan yang diminati masyarakat Bima, selain dari pada itu keuntungan cabai rawit dapat menjadi kekuatan bagi petani dan pedagang.


Cocok tanam cabai rawit ini banyak terdapat di pelosok pelosok desa kabupaten Bima, seperti sekarang unggul ditanam oleh masyarakat di kecamatan Langgudu, Belo, Woha dan lain lain.


Adakalanya harga tersebut dapat naik dan juga bisa menurun sewaktu waktu.


Petani dan pedagang adalah mitra strategis dalam mengembangkan potensi pasar, baik itu pasar lokal hingga mencapai pasar nasional.


Pantauan langsung Media ini pada Jum,at (22/6/2018), harga cabai rawit di Pasar Raya Amahami kota Bima mengalami kenaikan setelah bulan puasa ini.


Penjual cabai di Pasar Raya Amahami kota Bima (Maimunah) mengatakan bahwa harga cabai rawit mencapai kisaran 40 ribu rupiah per kilogram sebulum bulan puasa kemarin, sampai pertengahan bulan puasa harga cabai tersebut turun hingga kisaran 30 - 25 Ribu perkilogram.


"Pekan pertama usai idul fitri tersebut harga cabai rawit kembali dengan harga yang standar dan sedikit meningkat hingga kisaran 40-45 ribu rupiah perkilogram. Kata maimunah.


Maimunah juga mengakui bahwa dirinya menjual cabai rawit per hari hingga mencapai 70 -100 Kilogram.


Walaupun harga cenderung naik, Meski demikian kenaikan harga cabai rawit tak lantas mengurangi daya beli secara signifikan.


Pedagang lain Siti Hawa mengatakan, walaupun dengan harga yang standar dan sedikit meningkat, cabai rawit tetap menjadi kebutuhan yang diminati konsumen.(Mijin)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.