Menakar Kekuatan Politik Zul Rohmi Paska Pelantikan
Mataram
Media NTB - Mi6 memandang paska kemenangan Paslon Zul Rohmi dalam
Pilgub NTB 2018 bukan akhir perjuangan. Diduga konfrontasi dan barrier politik , khususnya di parlemen
Udayana akan menjadi batu ujian
berikutnya bagi kekuatan politik Zul Rohmi selama 5 tahun ke depan.
Hal ini terkait dengan
koalisi ramping yg diusung Zul Rohmi yakni Demokrat dan PKS yang 14 kursi harus menghadapi hegemoni faksi-faksi politik
yang ada di parlemen Udayana yang berjumlah 41 kursi.
Sebagai partai yang kalah di
Pilgub NTB 2018 tentu kekuatan parpol di Udayana akan memainkan sejumlah
manuver politik guna menaikkan posisi
tawarnya melawan blocking politik Zul
Rohmi.
Untuk mengantisipasi hal
tersebut, seandainya hal itu terjadi ,
mesin politik Zul Rohmi di DPRD
NTB tidak boleh lengah dan Baperan
dalam mengatasi dan mengantisipasi serangan politik.
Tetap memainkan politik bandul berimbang mengatasi manuver politik konfrontasi
merupakan salah cara menjaga soliditas internal agar tidak mudah dikoyak-koyak
berbagai kepentingan politik itu.
Demikianlah analisis Mi6,
Menakar Kekuatan Politik Zul Rohmi di Parlemen Udayana paska Pelantikan, Jumat
( 13/7/2018).
Menurut Direktur Mi6,
Bambang Mei Finarwanto,SH , Paska pelantikan Zul Rohmi kelak, diduga akan
menjadi titik krusial mendapatkan legitimasi politik dan hukum di parlemen
terkait Renstra Lima tahun pemerintahan Zul Rohmi memimpin NTB.
"Mi6 menduga
pertarungan politik di DPRD NTB akan mengemuka dan berlarut-larut jika
pendekatan management konflik yang
dilakukan tidak memahami maksud,' ujar Didu -panggilan akrab Dir Mi6.
Dengan konfigurasi blocking
politik yang minoritas di parlemen, Zul Rohmi akan banyak melakukan serangkaian
kompromi politik dalam upaya melakukan penetrasi politik yang dihadapi. Hal ini
agar stabilitas politik tetap kondusif sekaligus sebagai filter politik Zul
Rohmi.
Meski demikian lanjut Didu
jaring pengaman yang akan dimainkan oleh kelompok politik Zul Rohmi di Udayana
akan mengalami hambatan jika pucuk pimpinan parpol cuek bebek dan mengabaikan
upaya upaya moderasi politik Zul Rohmi." Dengan hanya 14 kursi di parlemen
, stabilitas politik Zul Rohmi rentan dimainkan oleh koalisi hegemoni parpol
Udayana,' tambah Sekretaris Mi6 , Lalu Athari Fadlullah, SE.
Kata Athar energi politik
Zul Rohmi akan terkuras menghadapi politik konfrontasi yang bisa jadi akan
dimainkan menguji ketangguhan stamina
pemimpin baru NTB. " Striker- striker politik Udayana tentu siap menguji
dan mengajak Zul Rohmi mengikuti permainan yang diinginkan," tambah Athar.
Lobby
Politik
Sekretaris Mi6 menengarai parpol yang kalah dalam Pilgub NTB
akan makin intensif menjalin koalisi politik di parlemen Udayana untuk menekan
kekuatan politik Zul Rohmi dengan berbagai isu politik yang akan dimainkan.
" diduga Isu isu politik krusial
akan dijadikan bargainning secara taktis " lanjutnya.
Sementara itu Didu
memprediksi jika manuver politik yang dilakukan ini berlangsung masiv dan
terskenario dengan cantik, bisa jadi organ
politik Zul Rohmi di parlemen akan
frustasi dan lelah melakukan tangkisan. " Celakanya lagi
seandainya parpol pendukung Zul Rohmi
tidak solid dan mudah dipecah belah," ungkapnya.
Terakhir Dir Mi6 menyarankan guna mengantisipasi perluasan isu
yang melemahkan citra baik Zul Rohmi , maka Pemimpin Baru NTB itu harus
tetap intensif membangun komunikasi atau lobby politik yang elok , khususnya dengan para
pimpinan parpol agar situasi politik tetap baik dan saling memahami
posisioning." Model pendekatan
politik yang akan dilakukan Dr Zul dan
Sitti Rohmi adalah kunci mengatasi ekskalasi problem politik yang seandainya
kelak mengemuka,".Tutupnya.(M)
Post a Comment