Ciptakan Pemilu Berkualitas, Pemuda Jangan Apatis
Ketua Cendekia Muda Nusantara, Adi Baiquni |
Jakarta,
Media NTB - Dalam beberapa hari kedepan ini masyarakat
indonesia akan segera mengetahui siapa pasangan calon Presiden dan Wakil
Presiden 2019-2024.
Kendati begitu, yang menjadi
pertanyaan publik sampai hari ini, siapa sebenarnya yang akan mendampingi
Jokowi dan Prabowo sebagi Cawapres.
Spekulasi terus bermunculan
ditengah masyarkat. Semua masih menduga-duga sosok yang pantas dan punya
integritas.
Hal demikian itu menurut
Ketua Cendekia Muda Nusantara, Adi Baiquni tentu menjadi momen yang akan
membawa atmosfir berbeda ketimbang hari biasa.
“Semua masih dihadapkan
dengan berbagai kemungkinan-kemungkinan, nah politik ‘keriuhan’ nilah yang membuat
publik tensinya bisa saja memanas. Mempengaruhi kondisi sosial di masyarakat,”
ujarnya di Cikini Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/8).
Terlepas dari segala
kemungkinan itu semua, mantan Ketua DPP KNPI ini mengajak semua pihak terutama
kepada kaum muda mensukseskan pesta demokrasi agar Pemilu aman dan damai.
“Tanggung jawab kita bersama
apalagi kaum muda yang notabennya kaum terdidik tentu sangat menentukan sekali
terhadap proses jalannya demokrasi,” tuturnya.
“Kaum muda harus punya
kepedulian dalam menciptakan demokrasi. kaum muda tidak boleh apatis,”
tegasanya.
Sebab menurutnya, Pemilu
kali ini merupakan fase pintu masuk kehidupan demokrasi yang sesungguhnya.
Proses edukasi politik dapat berjalan dengan baik apabila masyarakatnya sadar
demokrasi dan dalam mewujudkan ini dibutuhkan masyarakat yang terdidik.
Disamping itu tentunya yang
tidak kalah penting Komisi Peneyelenggara Pemilu (KPU) harus punya integritas
dan memenuhi asas demokrasi dalam mewujudkan pemilu yang jurdil, berintegritas
menciptakan pemilu yang kondusif dan aman.
Penting diketahui
sambungnya, bahwa pemilu bukan semata-mata ansih peristiwa politik atau hanya
sekedar memilih untuk menggugurkan kewajiban. Tetapi yang harus disadari secara
kolektif pemilu merupakan bagian dari perbaikan sosial dan ekonomi, mengangkat
citra Bangsa Indonesia di mata Dunia.
“Elit politik mempunyai
tanggung jawab moral dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Elit politik
tidak boleh arogan, mereka harus bisa mengayomi dan menjadi penyejuk dalam
situasi politik yang panas,” tutupnya.(M)
Post a Comment