Pramuka Zaman Now Harus Siap Hadapi Tantangan Globalisasi
Bima, Media NTB - Gerakan Praja Muda Karana (Pramuka)
sebagai gerakan penumbuh sikap kepanduan generasi muda, harus lebih siap
menghadapi persaingan di era globalisasi saat ini.
Di
tengah gempuran kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, Pramuka yang
berfungsi utama menumbuhkan karakter kepemimpinan, kemandirian, dan
kesetiakawanan, diharapkan juga mulai mengadopsi perkembangan global.
"Perkembangan
teknologi ini mau tidak mau harus diimbangi, terasuk juga oleh gerakan Pramuka
saat ini. Karena Pramuka zaman now memang harus siap hadapi tantangan
globalisasi," kata H Muhammad Syafruddin, ST, MM (HMS), Minggu (21/10)
melalui siaran pers.
Menurut
HMS yang juga Caleg DPR RI dapil NTB 1/ Pulau Sumbawa No urut 1 dari PAN ,
gerakan Pramuka sebagai salah satu kegiatan ekstra kulikuler pendidikan di
Indonesia, patut diapresiasi dalam membentuk mental dan karakter generasi
penerus bangsa.
Namun
di era global saat ini, Pramuka Indonesia perlu melakukan revitalisasi dan
mulai juga mengedepankan aspek penguasaan teknologi, khususnya teknologi
informatika.
"Pramuka
dituntut untuk terampil dan cerdik dalam melihat peluang-peluang yang produktif
di balik kemajuan IPTEK saat ini. Salah satunya adalah teknologi informasi yang
bisa dijadikan peluang usaha ekonomi kreatif oleh kalangan Pramuka untuk
membesarkan organisasi," tandas HMS.
Pramuka
yang menjadi kegiatan ekstra kulikuler pendidikan di Indonesia, tambah dia,
merupakan soko guru dalam pembentukan moral pandu kemanusiaan di kalangan
siswa, sekaligus dapat dijadikan wahana untuk mengasah ketrampilan dan bakat,
khususnya yang memanfaatkan teknologi digital.
"Banyak
aplikasi - aplikasi digital yang dapat dijadikan tempat atau sarana mempublikasikan
karya-karya Pramuka, dan mengikuti perkembangan zaman," tutur HMS.
Sehingga,
gerakan Pramuka di Indonesia yang sejak dulu lebih mengedepankan aspek
kepanduan yang menanamkan kesetiakawanan sosial antar siswa, perlu diarahkan
kepada penguasaan teknologi digital agar Pramuka tidak dianggap Gaptek.
Hal
tersebut disampaikan HMS agar Pramuka Indonesia tidak kalah bersaing dengan
gerakan kepanduan di negara lain.
"Apalagi,
Pramuka merupakan akronim dari praja muda karana yang bermakna rakyat muda (yang)
senang berkarya. Jadi, karya-karya Pramuka harus ditonjolkan," kata HMS
yang juga sebagai Andalan Nasional Gerakan Pramuka Bidang Perencanaan dan
Pengembangan.
HMS
mengatakan, menyongsong peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2018 ini,
bisa menjadi momentum bagi Pramuka untuk membesarkan diri ke depan. "
Pramuka lah salah satu lembaga yang membentuk karakter saya," ucap HMS.
Sementara
itu jenjang karier HMS di gerakan Pramuka dimulai dari Siaga ( SD ) lalu
Penggalang ( SMP ) kemudian Penegak ( SMA) dan Pandega ( Perguruan Tinggi )
serta pernah bergabung dengan beberapa SAKA ( Satuan Karya ) baik di Bima ,
Mataram dan Lampung.
Sejarah Gerakan Pramuka
di Indonesia
Seperti
diketahui, gerakan Pramuka secara global pertama muncul di Eropa yang digagas
Lord Robert Baden Powell dengan nama Scout Movement di tahun 1907.
Pada
dasarnya, kepramukaan di Tanah Air Indonesia masih memegang gagasan utama dari
Baden Powell.
Ide-ide
cemerlang sang Bapak Pandu Dunia menyebar luas ke berbagai negara, termasuk
Netherland (Belanda) dengan nama Padvinder.
Orang-orang
Negeri Kincir Angin pun membawa gagasan gerakan Scout ke Hindia Belanda
(Indonesia) yang saat itu masih menjadi wilayah jajahannya.
Pada
tahun1930 terbentuklah Pandu Pemuda Sumatera. Lanjut setelahnya tahun 1931
organisasi kepanduan dengan nama Persatuan Antar Pandu Indonesia juga
didirikan, dan ada beberapa lagi yang lain.
Berdasarkan
catatan sejarah, gerakan pramuka atau kepanduan sudah berkontribusi sejak
Kongres Pemuda pada 28 Oktober 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda.
Sejak
saat itulah pramuka di Tanah Air berkembang pesat seiring kesadaran masyarakat
yang kian meningkat.
K.H.
Agus Salim lantas mencetuskan ide untuk mengganti Padvenders dengan nama Pandu
setelah ada pelarangan pemakaian Padvenders dari pemerintah Hindia Belanda.
Organisasi
Pandu Rakyat Indonesia muncul/didirikan di kota Solo selepas kemerdekaan
Indonesia pada 28 Desember 1945.
Peran
dan fungsinya adalah sebagai tempat dan media untuk mengakomodir segala
aktivitas kepanduan di Indonesia kala itu.
Dan
pada tahun 1961 terhitung ada total sekitar 100 organisasi kepanduan yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia ini.
Dan
akhirnya pada tanggal 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka secara resmi
diperkenalkan kepada seluruh masyarakat Indonesia by.
Semenjak
itu hingga sekarang, tanggal 14 Agustus ditetapkan sebagai Hari Pramuka
Indonesia. Tutupnya.(Uchok)
Post a Comment