Rapat Paripurna Istimewa DPRD, Walikota Paparkan Visi Misi dan Program Prioritas
Bima,
Media NTB - Rapat paripurna istimewa Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bima dengan agenda pemaparan Visi Misi dan
Program Prioritas Walikota dan Wakil Walikota Bima periode 2018-2023 digelar
pada Rabu malam, 24 Oktober 2018, di gedung DPRD Kota Bima.
Walikota Bima H. Muhammad Lutfi, SE,
hadir membacakan uraian Visi Misi dan Program Prioritas. Rapat dipimpin oleh
Ketua DPRD Kota Bima Syamsurih, SH, didampingi Wakil Ketua Sudirman DJ, SH.
Hadir unsur Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Bima, Ketua dan komisioner KPU Kota Bima, para
tokoh agama dan tokoh masyarakat, unsur parpol, serta para pejabat lingkup
Pemerintah Kota Bima dari berbagai tingkatan.
Walikota menyatakan, selama
perjalanan 16 tahun usia Kota Bima, banyak kemajuan diraih dan pemimpin pun
datang silih berganti. Masing-masing meninggalkan jejak pembangunan, serta
membuat kebaikan dan perubahan demi Kota Bima.
“Untuk itu kami sampaikan apresiasi
dan rasa terima kasih kepada para Walikota dan Wakil Walikota sebelumnya, yang
turut membentuk dan mewarnai wujud Kota hingga saat ini”, katanya.
Dijelaskannya, visi pembangunan Kota
Bima tahun 2018-2023 yaitu: “Mewujudkan Kota Bima yang Berkualitas dan Setara
Menuju Masyarakat yang Maju dan Mandiri”.
Visi ini memiliki dua makna utama,
yaitu berkualitas dan setara.
Kota Bima yang berkualitas adalah terbentuknya suatu komunitas
yang mampu berfikir secara komperhensif dan selalu mengantisipasi tuntutan di
masa depan, memiliki sikap positif, berperilaku terpuji, dan berwawasan, serta
memiliki kemampuan, keterampilan, dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan di
berbagai bidang serta sektor pembangunan. Masyarakat yang berkualitas dapat
dilihat dari beberapa aspek penting, yakni aspek fisik/jasmani, aspek psikis
dan intelektual serta aspek kultural.
Sementara “setara” selain memiliki maknanya sendiri, juga
merupakan akronim dari “sejahtera, transparan, akuntabel, ramah
dan agamais”.
Masyarakat sejahtera adalah suatu
kondisi dimana taraf hidup masyarakat secara keseluruhan menjadi lebih baik dan
lebih menyenangkan dari keadaan sebelumnya. Dalam perspektif ekonomi, kondisi
ini dapat dicapai dengan mengupayakan peningkatan ekonomi produktif dan
pemerataan pembangunan serta keadilan sosial ekonomi bagi seluruh masyarakat
dengan meningkatkan keberpihakan kepada masyarakat lemah, kelompok rentan dan
wilayah yang masih tertinggal.
Transparan adalah keterbukaan atas
semua tindakan dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah, sedangkan
akuntabilitas adalah proses pertanggungjawaban terhadap pengelolaan sumber daya
dan pelaksanaan kebijakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara periodik.
Pemerintahan yang transparan dan
akuntabel akan diwujudkan dengan tata kelola pemerintahan yang baik yang
sungguh-sungguh bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, serta meningkatkan
nilai-nilai efektif, efisien dan partisipatif.
Lingkungan perkotaan yang ramah
adalah lingkungan kota yang bisa memberikan akses kemudahan, kenyamanan,
keamanan dan adil bagi seluruh warganya, serta dapat meningkatkan vitalitas,
sumber daya serta potensi yang ada di masyarakat dan wilayah.
Sementara masyarakat agamais adalah
masyarakat yang bertaqwa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal
dan antar umat beragama.
Untuk mewujudkan berbagai harapan
tersebut, visi ini selanjutnya dijabarkan dalam 5 misi yaitu:
·
Mewujudkan masyarakat berkualitas
yang berdaya saing;
·
Mewujudkan masyarakat sejahtera
melalui pemerataan pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat yang berbasis
pengembangan produk unggulan;
·
Mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang baik yang sungguh-sungguh bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta meningkatkan
nilai-nilai efektif, efisien, transparansi, akuntabilitas dan partisipatif;
·
Mewujudkan lingkungan yang
berkualitas dan ramah, melalui penyediaan infrastruktur pendukung perkotaan
yang terintegrasi dengan pengurangan resiko bencana; serta
·
Mewujudkan masyarakat yang
berkarakter dan agamais.
Kelima misi ini selanjutnya akan
dilaksanakan melalui penetapan strategi umum dalam 9 bidang prioritas
pembangunan.
Lima strategi umum pembangunan Kota
Bima tahun 2018-2023, yakni:
1.
Menjalin kerjasama antar daerah dan
atau dengan pihak lainnya dalam rangka optimalisasi potensi sosial dan ekonomi
kota;
2. Penguatan kapasitas aparatur, kelembagaan pemerintahan kota
dan pelayanan publik menuju tata kelola pemerintahan kota yang baik (good urban governance);
3.
Mengoptimalkan sumber-sumber
pembiayaan pembangunan daerah melalui peningkatan pad dan sumber pembiayaan
APBN;
4.
Mengoptimalkan peran pemerintahan
kelurahan sebagai ujung tombak pembangunan daerah baik dalam hal pemberian
pelayanan, unifikasi data pembangunan, serta menyusun kompilasi kebutuhan
pembangunan di kelurahannya; dan
5.
Mengoptimalkan partisipasi
masyarakat dan peran swasta dalam proses pembangunan.
Sementara itu, ada 9 bidang
prioritas pembangunan untuk ditingkatkan yakni: pendidikan, kesehatan,
pembangunan budaya, peningkatan ekonomi masyarakat, penanggulangan kemiskinan
dan pengangguran, reformasi birokrasi, pemantapan infrastruktur dan perumahan
rakyat, penanggulangan bencana, dan pembangunan keagamaan.
Untuk bidang kesehatan, program
prioritas Walikota dan Wakil Walikota diantaranya:
1.
Menjamin pencapaian standar
pelayanan minimal dalam pelayanan kesehatan disertai dukungan anggaran yang
memadai, yaitu minimal 10% dari APBD;
2.
Meningkatkan biaya operasional
kesehatan (BOK) dari APBD;
3.
Menghadirkan Rumah Sakit Umum Daerah
sebagai rumah sakit rujukan representatif untuk Kota Bima, Kabupaten Bima dan
Kabupaten Dompu;
4.
Peningkatan kualitas dan cakupan
layanan kesehatan masyarakat Kota Bima pada seluruh tingkatan layanan, baik di
dalam maupun di luar Kota Bima, meliputi Pustu, Posyandu, Puskesmas rawat
inap/Puskesmas plus, ambulans rujukan gratis, dan rumah singgah pasien rujukan;
5.
Menyediakan tim tenaga medis
lapangan yang ramah dan profesional, baik dokter umum, dokter spesialis, tenaga
perawat, maupun tenaga medis lainnya, untuk melakukan pelayanan keliling
melalui program Puskesmas keliling dan ambulans gratis; serta
6.
Pemberian beasiswa bagi dokter umum,
dokter spesialis dan tenaga keperawatan.
Untuk bidang pendidikan, program
prioritas diantaranya:
1.
Pemerataan pembangunan fasilitas
pendidikan terutama pada daerah pinggiran;
2.
Peningkatan kualitas tenaga pendidik
melalui pelatihan dan beasiswa pendidikan;
3.
Mengembangkan pendidikan karakter
pada usia dini; dan
4. Memberikan reward kepada
sekolah, guru maupun siswa yang berprestasi dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan di Kota Bima.
Untuk bidang reformasi birokrasi,
program prioritas diantaranya:
1. Membangun sistem rekrutmen pegawai dan pejabat secara tepat
dan terukur (“right man on the right place”)
disertai pemberian “reward and punisment” secara
konsisten, sehingga dapat memacu disiplin dan budaya kerja yang kondusif, etis,
serta kinerja yang profesional;
2.
Meningkatkan dan memeratakan
kesejahteraan asn melalui percepatan pelaksanaan remunerasi atau pemberian
tunjangan berbasis kinerja;
3.
Meningkatkan kesejahteraan tenaga
honorer dan kontrak melalui pengupahan sesuai Upah Minimum Kota (UMK) termasuk
untuk pembayaran jaminan kesehatan; dan
4.
Penyediaan rumah DP murah bagi ASN
Pemerintah Kota Bima yang belum memiliki rumah.
Untuk bidang pembangunan budaya,
program prioritas diantaranya:
1.
Menghidupkan kembali nilai-nilai
budaya berdasarkan nilai “Maja Labo Dahu” sebagai karakter masyarakat Bima;
2.
Menggairahkan kegiatan kebudayaan,
melalui pentas budaya rutin dan lainnya, sebagai wujud upaya pelestarian budaya
dan pembangunan destinasi wisata budaya; dan
3.
Membangun prasarana pacuan kuda dan
sarana pendukung di Kota Bima.
Untuk bidang peningkatan ekonomi
masyarakat, program prioritas diantaranya:
1. Pengembangan produk unggulan daerah yang berbasis pada
potensi wilayah Kelurahan (“one village one product”);
2.
Menginisiasi pola baru usaha
produksi pertanian yang memberikan nilai tambah kesejahteraan bagi petani,
misalnya melalui program produksi bibit;
3.
Mengembangkan “1000” wirausaha
mandiri baru;
4.
Menginisiasi perda mengenai
pemberian jaminan kemudahan usaha dan iklim investasi yang kondusif;
5.
Pengembangan agroeduwisata dan
sentra ekonomi di wilayah timur dan utara Kota Bima, yaitu Kumbe dan Jatibaru;
6.
Membangun pusat grosir dengan
fasilitas yang memadai; dan
7.
Memfasilitasi jaminan ketersediaan
pupuk dan bibit bagi petani.
Untuk bidang penanggulangan
kemiskinan dan pengangguran, program prioritas diantaranya:
1.
Pemberian akses “Jaminan Kesehatan
Prima” bagi masyarakat miskin;
2.
Menyediakan beasiswa bagi siswa
berprestasi terutama yang kurang mampu;
3.
meningkatkan kegiatan pelatihan
keterampilan atau magang bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan; dan
4.
membuka “9000 lapangan kerja baru”.
Untuk bidang pemantapan
infrastruktur dan perumahan rakyat, program prioritas diantaranya:
1.
Mempercepat penyediaan air bersih
melalui jaringan “PDAM Kota Bima” menuju akses 100%;
2.
Mempercepat upaya rehabilitasi/
rekonstruksi/ relokasi pascabencana banjir bandang;
3.
Penyediaan air irigasi dan air minum
pada daerah rawan air;
4.
Peningkatan pelayanan dan
pengelolaan persampahan kota secara terpadu;
5.
Meningkatkan penataan dan keamanan
parkir di kawasan perkotaan terutama pada kawasan publik atau komersil;
6.
Optimalisasi fungsi jaringan irigasi
dan lahan abadi pertanian menuju ketahanan pangan;
7. Memperluas cakupan layanan wifi gratis;
dan
8.
Meningkatkan sarana dan prasarana
terminal Jatibaru dan Kumbe.
Untuk bidang penanggulangan bencana,
program prioritas yakni:
1.
Mempercepat upaya pengendalian
banjir dan genangan melalui pembangunan bendung, dam penahan dan kolam retensi,
memperkenalkan sumur resapan dan biopori serta merevitalisasi sistem drainase
kota;
2.
Perlindungan mata air dan cadangan
air tanah melalui reboisasi hutan dan sumur resapan; dan
3. Meningkatkan kapasitas Tim Siaga Bencana Kelurahan (TSBK)
dan keterlibatan stakeholder lainnya dalam
upaya pencegahan, kesiapsiagaan dan kedaruratan bencana.
Terakhir, untuk bidang pembangunan
keagamaan, program prioritas diantaranya:
1. Mempercepat penyelesaian pembangunan Masjid Agung
Al-Muwahidin Kota Bima sebagai pusat kegiatan agama atau islamic center;
2.
Mengefektifkan program membumikan
al-qur’an dan jum’at khusyuk;
3.
Meningkatkan insentif imam masjid
dan marbot;
4.
Mendorong peningkatan kualitas
pendidikan islam melalui pesantren; dan
5.
Memperkuat peran Baznas Kota Bima
dan meningkatkan pengelolaan dana dan jumlah zakat, infak dan shadaqoh.
Walikota menegaskan, semua harapan
dan cita-cita kedepan tidak akan dapat terwujud jika kita tidak bekerja
bersama. Tanpa dukungan masyarakat, program-program Pemerintah tidak akan dapat
berjalan dengan baik.
“Maka pada kesempatan ini, kami
mengajak semua unsur mulai dari legislatif, yudikatif, TNI/POLRI, BUMN/BUMD,
tokoh agama dan tokoh masyarakat, akademisi, pers, ormas dan parpol, para
pemuda, organisasi wanita, Non Government Organization (NGO) hingga
berbagai komunitas, untuk merajut kembali semangat persaudaraan yang sedikit
terusik karena Pilkada kemarin, dan terus memperkokohnya dalam menghadapi Pileg
dan Pilpres tahun 2019 mendatang. Masih banyak pekerjaan besar yang harus kita
laksanakan. Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Tiada usaha, kekuatan, dan
daya upaya selain dengan kehendak Allah. Segala potensi yang dianugerahkan
Allah kepada kita harus kita manfaatkan sepenuhnya”, pungkas Walikota.(M)
Post a Comment