HBK: Mari Bertarung Secara Terhormat dalam Pemilihan Legislatif 2019
Mataram,
Media NTB - Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD)
Partai Gerindra, H. Bambang Kristiono (HBK) menggelar pertemuan dengan sejumlah
awak media di Lombok. Pertemuan digelar di Lesehan Kemuning, Jalan Majapahit,
Kota Mataram, Kamis (29/11).
Dalam kopi darat bersama
awak media, HBK menceritakan perjalanan kisah hidupnya bersama Ketua Umum
Partai Gerindra, Prabowo Subianto. HBK mengatakan bahwa dia telah bekerja,
mengabdi dan mendampingi Prabowo Subianto dalam tiga era atau zaman perjalanan
hidup yang dijalani Prabowo Subianto.
Di mana, pada tahun 1994,
pada saat HBK baru saja menyelesaikan tugas belajarnya di luar negri yaitu di
Negara Australia, yang bertepatan juga dengan baru dilantiknya Prabowo Subianto
sebagai Komandan Kopassus. Sebagai seorang prajurit yang baru pulang
melaksanakan tugas belajar di luar negri, HBK kemudian bertemu Prabowo Subianto,
sebagai atasannya langsung untuk melapor kepulangannya.
"Kebetulan Bapak
Prabowo baru dilantik sebagai Komandan Kopassus yang baru. Selesai melapor dan
diterima beliau di kantornya, dalam perjalanan pulang ke satuan saya di Grup-4
Kopassus, kemudian saya diperintah oleh Komandan Grup saya untuk kembali ke
Makopassus keesokan harinya untuk menjadi Sekretaris Staf Pribadi (Sespri)
Komandan Kopassus yang baru", ungkapnya.
HBK menjadi Sespri Prabowo
hingga 1997, dan setelah itu dia menjabat sebagai salah satu Komandan Batalyon
di Grup-4 Kopassus.
Pengabdian HBK kepada
Prabowo berlanjut hingga tahun 2000. Pada saat Prabowo pensiun, HBK kembali
menemani Prabowo dalam menjalankan bisnis yang Prabowo miliki dan pimpin.
Beberapa perusahaan milik Prabowo dikelola oleh HBK, sehingga tidak jarang HBK
dikenal sebagai "Samurainya Prabowo".
"Kemudian di saat
Prabowo Subianto mewakafkan sisa hidupnya pada perjuangan politik, kemudian HBK
dipercaya sebagai Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai
Gerindra", ungkapnya.
Pendirian
Partai Gerindra
Saat HBK menetap di
Malaysia, pada tahun 2008, HBK dipanggil oleh Prabowo ke Singapura. Kebetulan
setiap weekend beliau selalu bezook dan menemani ibundanya yang sedang dirawat
di RS Mount E, di Singapura. Dia bersama Fadli Zon dipanggil untuk berdiskusi
soal keinginan Prabowo untuk mengabdikan dirinya pada kemaslahatan bangsa dan
negara. Dan pertemuan tersebut menjadi cikal-bakal terbentuk dan didirikannya
Partai Gerindra.
"Maka dalam pertemuan
itu diputuskan nama Partai, dirancang visi-misi Partai dan sebagainya",
jelasnya.
Maju
Menjadi Caleg
HBK saat ini merupakan Caleg
DPR RI Partai Gerindra dengan nomor urut-1 dari Dapil NTB II/Lombok. Majunya
dia sebagai Caleg atas perintah langsung dari Prabowo Subianto.
Sebagai wujud kesetiaannya,
HBK kemudian maju mencalonkan diri sebagai Caleg DPR RI dari Lombok ini.
Dia menyampaikan harapan
Prabowo agar masyarakat Pulau Lombok menjadi sejahtera, mengingat Lombok
merupakan lumbung suaranya.
"Beliau memerintahkan
saya ke Lombok, untuk bisa menjadi trigger dalam mewujudkan Pulau Lombok yang
masyarakatnya menjadi adil dan sejahtera sesuai cita-cita Prabowo
Subianto", ungkapnya.
"Saya mendapat
kepercayaan, amanah dan penugasan dari beliau untuk menjadi Caleg DPR-RI dari
Dapil NTB II dengan nomor urut-1. Saya ikut bertarung menjadi Caleg dari Pulau
Lombok," sambung HBK.
Selain maju sebagai Caleg,
HBK juga bertugas memanaskan mesin Partai Gerindra di NTB guna menjaga suara
Partai tetap aman dalam Pilpres 2019 mendatang.
HBK membantah maju menjadi
Caleg semata-mata untuk mengejar pangkat atau jabatan, demikian juga dengan
harta atau kekayaan. Melainkan murni sebagai kesetiaan terhadap perintah Ketua
Umum Partainya.
"Kalau hanya menjadi
anggota DPR RI, kalau hanya itu cita-cita saya, maka saya tidak hanya bertarung
pada 2019 ini. Sudah dari jauh-jauh hari saya punya kesempatan untuk ikut
terlibat dalam perhelatan itu. Karena saya salah satu inisiator, bidan
kelahirannya Partai Gerindra," tandasnya.
Menepis
Isu Caleg Impor
Perjalanan HBK menjadi Caleg
di Lombok, tampaknya tidak berjalan mulus. Isu Caleg Impor telah menyerangnya.
Dia diisukan hanya mengincar suara di lumbung suara Prabowo Subianto ini.
Hal tersebut tentu dibantah
HBK. Dia lagi-lagi menegaskan majunya sebagai Caleg atas permintaan Prabowo
Subianto.
"Kalau hanya jabatan
yang saya kejar, saya tidak perlu jadi anggota Dewan. Kalau beliau (Prabowo)
jadi Presiden RI, pasti HBK dibawanya ke Istana," tegasnya.
Dia berharap isu Caleg Impor
ini untuk segera diakhiri. HBK meminta para Caleg untuk berkompetisi atau
bertarung secara terhormat.
"Mari bertarung secara
terhormat, dan jika terpilih nanti, mari juga bertarung lagi, siapa anggota DPR
RI yang dikirimkan Pulau Lombok ini kemudian menjadi anggota DPR RI yang paling
banyak berpihak, dan membawa banyak manfaat dan kebaikan kepada masyarakat Lombok
yang diwakilinya". Tutupnya.(Uchok)
Post a Comment