Wagub Harap Toko Tani Indonesia Centre jadi Acuan Pasar
Mataram,
Media NTB - Permasalahan petani saat ini bukan hanya
perihal produksi tetapi lebih juga pada proses retribusi, bagaimana mendekatkan
stabilitas rantai pasar kepada distributor utama yaitu petani. Wagub
mengungkapkan bahwa problematika saat ini yaitu bagaimana cara untuk memutus
rantai permasalahan pasar, sehingga manfaatnya juga dirasakan oleh petani cukup
baik. Sehingga, peran Toko Tani Indonesia Center (TTIC) dapat menjadi acuan
pasar, terutama harga pangan.
Hal itu ditegaskan Wakil
Gubernur NTB Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalillah saat Launching Toko Tani Indonesia
Centre (TTIC) yang oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Mataram (30/11).
Ummi Rohmi, sapaan akrab
Wagub NTB itu, menekankan manfaat yang dirasakan tidak hanya ada di satu sektor
saja. Namun, juga dapat bermanfaat bagi masyarakat yang bekerja sebagai petani.
"Saya minta supaya
setelah TTIC saya resmikan, kita juga harus seriuskan program ini,” minta Ummi
Rohmi.
Ummi Rohmi menghimbau
seluruh stakeholder terkait untuk memikirkan bagaimana TTIC ini menjadi sentral
dan acuan harga pasar. Oleh karena itu hasil produksi petani harus lengkap,
berkualitas dan terjangku.
Toko Tani Indonesia Centre
ini terbentuk bertujuan untuk membantu stabilitas harga pangan di pasaran.
Bekerjasama dengan Perusahaan Perdagangan Indonesia, CV. Daya Abadi, CV.
Agrosari Nusa, LUPM Usaha Bersama, LUPM
Doro To'i, Meat Bussines Centre (MBC), Asosiasi pangan lokal dengan
BPSDM NTB dan Dinas Ketahanan Pangan NTB.
Hadir dalam acara tersebut
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan seluruh kepala OPD Ketahanan Pangan
kabupaten/kota se-NTB dan LUPM (Lembaga Usaha Pangan Masyarakat). Acara
tersebut dirangkaikan dengan bazar produk hasil tani dan sembako murah yang
menjadi daya tarik banyak masyarakat.(M)
Post a Comment