Refleksi 2 Tahun Musibah Banjir Bandang, Pemkot Bima Gelar Tabligh Akbar
Bima,
Media NTB - Senin, 24 Desember 2018, Pemerintah Kota
Bima menggelar Tabligh Akbar Akhir Tahun 2018 Masehi di halaman kantor Walikota
Bima. Tabligh Akbar ini juga menjadi refleksi 2 tahun musibah banjir bandang
yang melanda Kota Bima pada tanggal 21 dan 23 Desember Tahun 2016 lalu. Tabligh
menghadirkan dua penceramah nasional yakni Ustadz Dr. Shofyan Baswedan, LC, MA,
dan Dr. Das'ad Latif, S.Sos, S.Ag, M.Si, PhD.
Hadir Walikota Bima H.
Muhammad Lutfi, SE, Wakil Walikota Bima Feri Sofiyan, SH, Ketua DPRD Kota Bima
Syamsurih, SH, anggota FKPD Kota Bima, Sekretaris Daerah Kota Bima beserta
seluruh jajaran, Ketua MUI Kota Bima, Ketua TP PKK Kota Bima, Ketua GOW Kota
Bima, Ketua Iswara Kota Bima, Ketua Bhayangkari Kota Bima, Ketua DWP Kota Bima,
anggota majelis taklim, pimpinan organisasi wanita yang ada di Kota Bima serta
para tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Acara diawali dengan
pembacaan Surat Keputusan Walikota Bima Nomor 72 Tahun 2018 tentang Pembentukan
Tim Penegakan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Lingkup Pemerintah
Kota Bima. Juga dilaksanakan penyerahan Kartu BPJS secara simbolis kepada
masyarakat tidak mampu oleh Walikota Bima. Secara keseluruhan, Kartu BPJS yang
akan dibagikan sejumlah 20.000 kartu BPJS.
Walikota juga menyampaikan
belasungkawa atas musibah yang menimpa saudara kita di Jawa Barat dan Lampung
yang terdampak tsunami pada Sabtu malam (22/12).
Ucapan terimakasih
disampaikannya kepada kedua penceramah yang telah berkenan hadir memenuhi
undangan pemerintah Kota Bima. Disampaikannya, kedepannya sesuai visi dan misi
pembangunan Kota Bima Tahun 2018-2023, Pemerintah Kota Bima ingin menghidupkan
berbagai kegiatan yang sifatnya syiar Islam. Diajaknya seluruh masyarakat untuk
kembali menghidupkan motto Maja Labo Dahu (“Malu dan Takut”) dan menjaga
hubungan baik antara sesama.
"Penegakan berbagai
peraturan daerah maupun Perwali tentang Ketertiban menjadi tanggungjawab kita
bersama. Pemerintah tidak bisa hanya berjalan sendiri. Diperlukan kerjasama dan
komitmen dari seluruh elemen. Selain itu, kita sebagai masyarakat yang
mayoritas beragama Islam harus bisa menegakkan Islam yang kaffah dan tetap
menghormati kaum minoritas", jelas Walikota.
Diharapkannya seluruh kepala
OPD dan seluruh elemen masyarakat agar lebih mengedepankan kegiatan-kegiatan
yang bermanfaat demi kemaslahatan untuk masyarakat. Dimintanya kepada semua
pihak untuk mengajarkan anak-anak berbuat kebaikan dan mencintai Al-Qur'an.
Kedepannya, di sekolah akan diwajibkan siswa beragama Islam untuk membawa
mushaf Al-Qur'an sehingga kesehariannya bisa membaca dan memahami Al-Qur'an.
"Bekali anak-anak kita
dengan ilmu agama yang cukup untuk membentengi mereka dari berbagai penyakit
masyarakat dan arus kemajuan yang berdampak negatif. Saya tidak ingin
kebijakan-kebijakan yang dibuat hanya diatas kertas, tapi harus benar-benar
dilaksanakan dan diterjemahkan dengan sebaik-baiknya", harap Walikota.(M)
Post a Comment