Tentang Kematian Warga Ntonggu, Ini Penjelasan Dikes Kabupaten Bima
Bima,
Media NTB - Terkait Berita kematian anak umur 9 bulan dan
12 tahun di Desa Ntonggu kecamatan Palibelo, Pemerintah daerah dalam hal ini
Rifai S.Sos, M.Ap Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (P2PL) Dikes kabupaten Bima memberikan penjelasan sebgai berikut:
1. Rama umur 9 bulan Desa
Ntonggu meninggal di RSUD Bima pada Kamis Sore tgl 7 Pebruari 2019 bukan karena
Penyakit Demam berdarah. Awalnya pasien dibawa oleh keluarganya di Puskesmas
Palibelo dalam keadaan syok berat dengan panas tinggi sudah 3 hari dirumahnya,
baru dibawa ke Puskesmas palibelo.
Oleh karena penilaian Tim
UGD yg menangani harus segera dirujuk kata dr.Titin selaku Kepala Puskesmas
Palibelo dan dirujuk ke RSUD Bima pada hari itu juga dan di RSUD Bima ditangani
di UGD.
Karena pasiennya sudah syok
berat akibat terlambat dibawa ke sarana kesehatan akhirnya meninggal dunia.
Tim bidang Pemberantasan
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dikes kabupaten Bima menangani
penyakit Demam berdarah di Dikes Kab.Bima segera datang lansung melakukan
konfirmasi ke Ka.UGD RSUD Bima ttg Diagnosa kematian anak itu, ternyata hasik
pemeriksaan medis menunjukkan penyebabnya bukan krn DEMAM BERDARAH tapi krn
Demam tinggi, akibat sudah 3 hari rawat sendiri di Rumah dan datang sdh syok
berat.
2. Wiwin Anggraini 12 thn
Desa Ntonggu yang diinformasikan meninggal karena penyakit Demam Berdarah juga
tidak benar. Pasien ini tidak pernah diperiksa sama sekali ke dokter atau ke
Puskesmas. Tim Puskesmas Palibelo sudah menanyakan keluarga dan tetangga
korban. Anak tersebut panas sdh 3 hari dirumahnya. Diagnosa hanya perkiraan
sepihak, bukan pernyataan dokter yang berkompeten menangani korban.
Berikut tanda dan gejala
Penyakit Demam Berdarah:
1. Demam tiba-tiba dgn suhu
40 derajat celsius 2 - 7 hari.
2. Muka merah,nyeri otot dan
sakit kepala.
3. Mual dan muntah darah
4. Ada bintik-bintik merah
di kulit.
5. Mimisan (keluar darah
dihidung) dan lain lain.(M)
Post a Comment