Bagian Kesra Pemkot Bima Gelar Bimtek Aparat Masjid, Guru Ngaji dan Petugas Penyelenggara Jenazah
Bima,
Media NTB - Senin, 18 Maret 2019, bertempat di aula SMAN
1 Kota Bima, Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Bima menggelar
Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Aparat Masjid, Guru Ngaji dan Petugas
Penyelenggara Jenazah.
Bimtek dibuka oleh Staf Ahli
Walikota Bima Bidang Kesra, Kemasyarakatan dan SDM Drs. Kaharudin, diikuti oleh
300 peserta terdiri atas petugas keagamaan imam masjid/bilal/marbot, guru ngaji
dan petugas penyelenggara jenazah se-Kota Bima.
Hadir Kepala Bagian Kesra
Setda Kota Bima Drs. H. A. Wahid, Wakil Ketua MUI Kota Bima H. Abidin H. Idris,
S.PdI, Ketua DMI Kota Bima Drs. H. Ramli Ahmad, M.AP, pejabat Kemenag Kota
Bima, para Lurah, serta sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat.
Kepala Bagian Kesra Setda
melaporkan bahwa bimtek digelar berdasarkan Surat Edaran Walikota Bima tentang
Implementasi Motto Daerah Kota Bima "Maja Labo Dahu", Membumikan
Alqur'an dan Memakmurkan Masjid.
Kegiatan dilaksanakan selama
3 hari tanggal 18 - 20 Maret 2019, bertujuan meningkatkan kefasihan imam
masjid/mushalla dalam memimpin Shalat Fardhu secara berjamaah, serta
meningkatkan kompetensi imam masjid/mushalla dalam khaifiat penyelenggaraan
jenazah (tata cara memandikan, mengkafankan, mensholatkan dan menguburkan
jenazah muslim dan muslimah menurut hukum syar'i).
Selain itu, sebagai media
untuk semakin merekatkan hubungan silaturrahim antara petugas keagamaan dengan
Pemerintah Kota Bima.
Narasumber yakni unsur
Kemenag Kota Bima, MUI Kota Bima, DMI Kota Bima, LPTQ Kota Bima, dan Praktisi
Alquran Kota Bima.
Staf Ahli Walikota dalam
sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Bagian Kesra Setda Kota Bima yang
melaksanakan kegiatan bermanfaat ini. Bimtek ini sangat penting agar tercipta
regenerasi mengingat penyelenggara jenazah banyak yang sudah lanjut usia,
sehingga regenerasi dalam penyelenggaraan jenazah sangat dibutuhkan.
"Semoga melalui
kegiatan ini bisa dihasilkan kader-kader muda untuk penyelenggaraan
jenazah", kata Staf Ahli Walikota.
Kegiatan juga diharapkan
memberikan penyegaran pengetahuan dan penyamaan persepsi tentang
penyelenggaraan jenazah agar para tokoh pembina keagaman bisa menjalankan tugas
dan fungsinya dengan baik.
Lebih lanjut, Staf Ahli
Walikota mengatakan saat ini fungsi pembinaan umat oleh para tokoh agama sangat
dibutuhkan karena kondisi masyarakat semakin jauh dari nilai-nilai kesantunan.
Beberapa hal yang menjadi perhatian serius saat ini antara lain, peredaran dan
penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan keras, peredaran miras dan perkelahian
antar pelajar atau antar kelompok pemuda.
"Dalam hal ini, peran
para tokoh agama sangat dibutuhkan untuk memberikan pencerahan kepada
masyarakat, khususnya para pelajar dan pemuda agar mereka menjadi gernerasi harapan
bangsa dan negara", pungkas Staf Ahli Walikota.(M)
Post a Comment