Pak Wali, Terlalu Gegabah Memutuskan Sesuatu!


Kita mendukung soal Universitas Negeri yang akan didirikan di Kota Bima nantinya, tapi Pak Wali terlalu gegabah mengatakan sikap untuk siap membantu kaitan hal tersebut.  



Apakah Anggaran 10 M & tanah 4 Hektar (RepublikNews.Co.id) tersebut masuk dalam PAPBD atau gimana? Sementara soal sumbangsih tersebut belum dibahas oleh Anggota DPRD Kota Bima, atau dimintai persetujuannya dlm arti menetapkan Anggaran tersebut.



Tidak menjadi soal, jika Pak Wali siap membantu dengan anggaran pribadinya. Setidaknya Pak Wali harus menghargai keberadaan Anggota DPRD, agar dinilai tidak sepihak untuk memutuskan segala sesuatu.



Saya sarankan pada Pak Wali, sebaiknya harus di pikir ulang atas keputusan yang diambil & jangan terlalu gegabah. Karena anggaran tersebut, bukan anggaran pribadinya, tapi uang rakyat.



Soal Masjid Raya misalnya, apakah Masjid Raya tersebut masih berstatus milik yayasan ataukah sudah berstatus milik daerah? 



Maaf saya tidak merasa keberatan atas dihibahkan anggaran 20 M dan sebagainya, setidaknya harus di perjelas status kepemilikannya. Karena yg saya tahu, soal Masjid Raya tersebut masih berstatus kepemilikan Yayasan. 



Ini negara punya aturan yang menjadi pijakannya, bukan seenaknya anda atur begitu saja. Dan saya supor atas niatan baik Pak Wali untuk membangun Masjid Raya tersebut. Tapi, persoalannya, adalah perjelaskan dulu status kepemilikannya.



Saya menilai, dampak dari kegagalan sesuatu yang direncanakan Pemkot selama ini, adalah wajah lain dari terlalu cepatnya mengambil suatu keputusan tanpa memikirkan dampak dari yang direncanakan. Sehingga apa, gagal direalisasikan Contohnya soal Masjid Raya dan sebagainya.



Oleh : Nasarudin/Nas Kalate Jr. Mantan Aktivis Mahasiswa Makassar

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.