SMPN 2 Wera Deklarasikan Sekolah Ramah Anak Menuju Generasi Emas 2045


Bima, Media NTB - Kegiatan deklarasi sekolah ramah anak dilaksanakan di SMP Negeri 2 Wera. Rangkaian Kegiatan deklarasi sekolah ramah anak ini diawali dengan penyambutan sederhana yang menerapkan senyum, salam, sapa. 



Kepala SMP N 2 Wera, Andi Irawan M.Pd, menuturkan, Selain penyambutan siswa oleh guru-guru, beberapa orang tua juga disambut, namun sayangnya para orang tua siswa tidak mendampingi acara deklarasi sekolah ramah anak.



Kebersamaan warga sekolah dalam rangkaian kegiatan penyambutan siswa berlanjut dengan ragam kegiatan lain.


Ada beberapa kegiatan dalam rangkaian acara ini, diantaranya siswa mempraktekkan mencuci tangan, do'a bersama sebelum dan sesudah makan dan seluruh waraga sekolah berbaur untuk makan bersama. Pungkas kepala Sekolah yang akrab di sapa Abi Andi.



Tidak hanya sampai disitu, katanya. Warga sekolah secara bersama-sama menyanyikan lagu indonesia raya tiga stansa, yang biasanya hanya satu stansa dan menghafal bersama asmaul husna. Barulah acara inti, Deklarasi sekolah ramah anak dilakukan para siswa, guru dan staf, minus orang tua siswa.



Komitmen berupa sumpah yang diikrarkan bersama warga sekolah mewujudkan sekolah ramah anak menjadi hal penting disampaikan Kepala sekolah inovatif ini.


"Melalui momentum deklarasi sekolah ramah anak warga sekolah Berikrar" :

1). Menjadikan sekolah sebagai rumah pendidikan yang ramah dan melindungi dengan pelayanan prima, aman dan nyaman.

2). Melaksanakan Pembelajaran dengan cinta dan kasih sayang tanpa kekerasan.

3). Mendidik dengan hati, hati-hati, dan sepenuh hati.

4). Menjamin kesehatan dan menjaga lingkungan, menghargai kesetaraan hak pendidikan tanpa diskriminasi.

5). Menjadi sahabat dalam kebersamaan, bermartabat dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur mbojo dan nilai-nilai luhur bangsa indonesia.



Usai deklarasi, kami masih lanjut lagi dengan beberapa kegiatan seperti kegiatan Senam sehat bersama dan bergembira bersama. Kemudian kegiatan Pojok literasi dan disini siswa membaca bersama berbagai macam buku. Lalu kegiatan pembelajaran biasa, tetapi semua dilakukan di luar kelas. Ada yang belajar di rumah pohon, ada yang belajar di sarangge literasi, di lapangan basket, di bawah pohon dan di emperan. Berlangsung sampai jam 10 pagi.



Yang belum dilakukan, adalah testimoni dari siswa, guru dan kepala sekolah oleh karena ada kegiatan Supervisi mutu oleh pengawas, Ungkapnya.



Melelai kesempatan berharga ini juga ia menyampaikan harapan-harapan.


"Harapan kami kegiatan sekolah ramah anak menjadi kegiatan kebersamaan yang berlangsung pada waktu tertentu secara berkelanjutan dengan mengahadirkan proses belajar, bermain dan berkarya bersama-sama dalam balutan cinta, kasih sayang, keceriaan, kebahagiaan dan kegembiraan lahir batin.



Semoga ada bantuan dari pihak tertentu yang mendukung kegiatan literasi. Misalnya sumbangan berupa buku2 bacaan fiksi dari pemerhati pendidikan, supaya menambah wawasan siswa dan semangat siswa untuk membaca dan menjadi lebih kreatif lagi membaca.



Ia menambahkan. Dengan penuh kerendahan hati saya mengundang siapapun dari semua pihak untuk melihat sekolah ini dan memberikan kontribusi positif untuk sekolah ini. Semua ini kami lakukan demi mendapatkan generasi emas tahun 2045. Semoga mereka menjadi manusia-manusia yang sukses.(YN)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.