Kisruh Pupuk Bersubsidi di Bima, Mansyur Menuding Bupati Sumber Kegaduhan

Mansyur 
Bima, Media NTB - Ketua Umum HMI Cabang Bima periode 2012-2013, Mansyur menuding Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri SE sumber kegaduhan kisruh pupuk subsidi hingga menyebabkan  reaksi dari petani di Kecamatan Bolo dan Madapangga, belum lama ini.



"Lagipula tidak mungkin ada reaksi berlebihan dari petani dengan menutup jalan tanpa ada alasan atau sebab yang jelas," katanya, Jum'at, (10/1/20).



Mansyur menduga kegaduhan tersebut sengaja dibuat untuk mengalihkan perhatian Bupati yang tidak mampu mengontrol bawahannya dalam mengawasi distribusi pupuk subsidi ke petani.



"Saat berdialog dengan petani, Bupati juga menanggapinya dengan penuh amarah dan emosi. Bukannya menenangkan petani dan mencari solusi, tapi malah menambah masalah," katanya.



Menurut pantauanya selama ini, kisruh pupuk subsidi hingga menyebabkan penutupan jalan, hanya terjadi di wilayah Kabupaten Bima. Sementara daerah lain umumnya di NTB seperti Kabupaten Dompu dan Kota Bima hampir tidak terdengar ada kegaduhan dan keluhan dari petani terkait pupuk subsidi.



"Kisruh pupuk ini hanya terjadi di Kabupaten Bima. Mungkin satu-satunya daerah yang petaninya menutup jalan karena persoalan pupuk. Ini menjadi tanda tanya, ini membuktikan lemahnya fungsi kontrol dan koordinasi pemerintah IDP," katanya.



Bahkan lanjutnya, distribusi pupuk subsidi seringkali bermasalah dan terjadi kegaduhan hampir tiap tahun. Bahkan sejak Indah Dhamayanti Putri jadi Bupati dan Dahlan M.Noer sebagai Wakil Bupati, aksi penghadangan jalan terkait kisruh pupuk seringkali terjadi.



"Seperti ada pembiaran. Kalaupun setiap tahun ada masalah seharusnya dievaluasi agar dapat diantisipasi, Jangan menunggu petani bereaksi baru bertindak," katanya.



Disamping itu, Mansyur menilai reaksi para petani dengan menutup jalan agar bisa diperlakukan dengan adil, karena selama ini sudah seringkali kecewa dan jenuh dengan pola pendistribusian pupuk subsidi yang berbelit-belit.



"Karena merasa diperlakukan tidak adil, para petani spontan dan terpaksa menutup jalan. Hal ini mereka lakukan  demi mendapatkan pupuk," katanya. 



Tidak hanya itu, Ia mempertanyakan juga keseriusan Bupati mencari solusi kisruh pupuk subsidi. Apakah selama ini Bupati juga pernah meninjau ke lapangan, untuk melihat atau memantau langsung distribusi pupuk sampai ke petani.



"Saat muncul kisruh pupuk saya melihat Bupati apatis. Namun urusan lain, yang tidak ada kaitan dengan masyarakat, Bupati cepat merespon," katanya.



Untuk itu, Mansyur meminta Bupati agar tetap mengutamakan kepentingan publik, ketimbang kepentingan kelompok tertentu ataupun pribadi. Sembari berharap tidak akan ada lagi aksi penutupan jalan.  



"Perlu diingat juga, menghianati amanah rakyat sama halnya menghianati Tuhan. Suara rakyat adalah suara Tuhan," ujarnya.



Seperti diketahui ratusan petani menutup jalan di Desa Timu Kecamatan Bolo, Senin (5/1/2020). Mereka memprotes pupuk subsidi yang belum disalurkan sampai saat ini.



Namun aspirasi petani tersebut ditanggapi sinis dan emosional oleh Bupati Bima dengan melontarkan kata-kata yang tidak etis dilontarkan oleh pejabat publik dihadapan petani. Bahkan hal itu direkam dalam video dan hampir ditonton jutaan orang.



Lebih lanjut mansyur mengatakan jika persoalan yg menyangkut kebutuhan dasar petani ini saja tidak mampu diatasi oleh Bupati beserta jajaranya, sebaiknya estafet kepemimpinan daerah tahun 2020 nanti diserahkan kepada yang lain yang lebih mampu. Tutupnya (Ucok).

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.