Mengaku Tertipu Kakak Kandung Bupati Bima, Warga Madapangga Ini Ancam Lapor Polisi


Bima, Media NTB - Sungguh mengagetkan pengakuan seorang masyarakat desa Bolo, kecamatan Madapangga kabupaten Bima Muhar H Yasin alias Poe, ancam laporkan kepolisi kakak kandungnya Bupati Bima. Muhtar merasa ditipu oleh Taju Sirajudin kakaknya Hj. Indah Damayanti Putri, lewat cara menjanjikan proyek pengadaan sapi kurban saat bulan maret 2019 lalu. 



Muhtar mengaku, saat itu dirinya diajak Taju kakaknya Bupati Bima, bekerja sama dalam proyek pengadaan sapi kurban senilai Rp. 240 juta, diketahui paket itu dari Biro Kesra Pemda Bima. Sebelum cairnya anggaran, Taju menyuruhnya gunakan uang pribadi terlebih dahulu untuk membeli sapi kurban.



"Akhirnya sapi sejumlah 21 ekor itu saya beli dengan uang pribadi, kemudian dibagikan ke seluruh kecamatan. Setelah semuanya selesai dilakukan, saya pun kembali hubungi Taju Sirajudin dan minta anggaranya, oleh kakaknya Bupati mengasih uang sebanyak Rp. 200 juta, sementara uang dipake beli Sapi masih ada sisanya, nda tau dikemanakan dan tidak pernah diberikan" ungkap Muhtar, Senin (20 Januari 2020) di Desa Bolo.



Selain itu Muhtar mengaku, sebelum dirinya membeli semua sapi, ia sering diminta sejumpah uang oleh Taju Sirajudin. Nominalnya fariatif, ada yang Rp. 300 ribu sampai berjumlah jutaan rupiah, uang-uang itu ia kirimkan lewat rekening pribadi Taju Sirajudin dan bukti transferan masih disimpan hingga skarang.



"Sebelum saya disuruh beli semua sapi itu, Taju Sirajudin sudah minta uang 10 juta sebagai fee proyek. Setelah di kirimkan uang 10 juta, ia kembali meminta sejumlah uang dengan alasan untuk buat belanja. Karena diawali hubungan yang baik saya kasih, dan sedikit 300 ribu sampai berjumlah jutaan rupiah, bahkan hingga 11 kali pengiriman.  Selain dikirim lewat rekening, ada juga dikasih uang kes, hingga jumlahnya mencapai Rp.13.600.000," terangnya.



Disaat dimemintai uang ratusan ribu, kepada dirinya yang masyarakat biasa, Muhtar benar-benar merasa heran. Ukuran kakaknya Bupati Bima rupanya masih minta-minta uang receh, mestinya uang ratusan ribu seperti itu tidak ada artinya bagi keluarga Bupati.



"Saya benar-benar heran, masa saudaranya orang nomor 1 di kabupaten Bima ini masih minta-minta uang receh. Berarti memang selama ini ada niat mau nipu, mungkin dengan cara meminta sedikit-sedikit itu biar tidak terasa" kesal Muhtar.



Karena sudah sekian lama uang ditangannya Taju, dan kelihatannya tidak ada upaya untuk mengembalikan. Muhtar pernah bertemu langsung Bupati Bima dan diceritakan soal perilaku buruk kakaknya, oleh Bupati dirinya disuruh bicarakan ke Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Bima.



Sementara itu, salah satu tokoh muda Madapangga Rizal Patikawat ikut menyesalkan, Menurutnya masalah ini jelas-jelas menelanjangi dan mempermalukan Bupati Bima, karena itu dilakukan oleh kakak kandungnya. Belum lagi saat ini adalah tahun politik dan Bupati sedang gencar mendekati hati rakyat untuk kepentingan pilkada periode berikut. 



"Hal ini harus diproses secara hukum, ini ada upaya penipuan dilakukan oleh pelaku. Dan Bupati harusnya respek dan ikut peduli, dengan keadaan orang yang susah akibat ulah kakaknya. Nampaknya selama ini Bupati membantu orang susah karena ingin dipuji, kenyataan masal keluarganya sendi tidak mampu dia selesaikan. Wajar saja urusan daerah ini ndaa selesai-selesai dan ribut dimana-mana rupanya akibat ulah Bupati yang seperti ini," tegas Rizal, Senin (20 Januari 2020).



Rizal juga mengancam, akan hadang Bupati Bima jika dia turun ke Madapangga. "Besok-besok kita akan hadang Bupati Bima jika dia datang di Madapangga, untuk dimintai pertanggung jawaban" pungkasnya.



Taju Sirajudin sebagi pihak yang dipojokkan dalam pemberitaan ini, harus memberikan tanggapan, namun hingga berita diturunkan belum dapat dihubungi. Bahkan nomor pribadi yang biasa dipakai Taju Sirajudin tidak aktif.(Mus)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.