PB PMII: Prediksi Pilpres 2024 Mungkinkan Berlangsung Dua Putaran


Jakarta, Media NTB - Lembaga Kepemiluan dan Demokrasi Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Masa Khidmat 2021-2024 A. Fandir mengatakan bahwa, Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) Tahun 2024 mendatang tidak akan berakhir dalam satu putaran tetapi kemungkinkan berlangsung dua putaran, mengingat pada Pilpres Tahun 2019 lalu hanya ada dua calon yang berkontestasi. Sebab, para Kandidat dengan nama-nama yang sudah beredar saat ini memiliki hasil elektabilitas yang cukup ketat.

 


“Kami di Lembaga Kepemiluan dan Demokrasi PB PMII memprediksi bahwa Pilpres berlangsung ketat. Alasannya, jarak elektabilitas perolehan suara di antara tiga calon populer berdasarkan sejumlah survei relatif ketat, dengan ketatnya kompetisi itu Pemilu Presiden dan Wakil Presiden akan terjadi dalam dua putaran,” Katanya. 27/06/2022.



Fandi menambahkan, terjadinya dua putaran saat Pilpres Tahun 2024 juga dikarenakan kondisi peta perkoalisian masih cair. Artinya, partai-partai politik masih terbuka untuk melangsungkan pertemuan, baik partai dengan platform yang sama dan lintas platform.

 


“Jadi koalisi cair ini akan mempengaruhi hasil electoral Pilpres mendatang, ungkapnya. Fandi melanjutkan, ketidakhadiran petahanan dalam kontestasi mendatang akibat alasan konstitusi juga berpengaruh. Sebab, dapat dipastikan Jokowi tidak bisa maju kembali mencalonkan diri untuk Pilpres Tahun 2024.



“Jadi jelang Pemilu mendatang tentu hanya partai atau gabungan partai yang dapat mengusulkan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang memenuhi ambang batas 20% yang bisa. Oleh karena itu, koalisi menjadi keniscayaan, sambungnya.



Walaupun saat ini memang peta Politik masih banyak kemungkinan-kemungkinan untuk merubah pola dan peta strategis yang tampak terlihat diruang publik, sehingga dalam pembacaan dan pengamatan publik dapat menilai bahwa semua bisa saja berubah sesuai kondisi politik nasional dan hal ini juga sekaligus menjadi pemback-up elektabilitas Demokrasi ditengah-tengah masyarakat menjelang Pemilu 2024 mendatang, tutupnya.(NM)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.