Pendirian Yayasan Al-Karamah, Upaya Mewujudkan Misi H. Kara Membangun Pendidikan Islam di Bima
Tuan Guru H. Abdul Rahim Haris, Lc, M.A Saat Menyampaikan Ceramah Agama di Yayasan Al-Karamah di Desa Karumbu Kabupaten Bima Senin 12/06/2018. |
Bima,
Media NTB - H. Kara Merupakan salah satu tokoh besar
Karumbu yang layak dikenang atas jasanya membangun Karumbu dan Pendidikan Islam
di Bima pada umumnya. Almarhum H. Kara lahir di Karumbu pada awal Abad XX
sekitar tahun 1920-an.
Semasa hidupnya, H. Kara
tidak pernah mengenyam pendidikan Formal. Namun, Saudagar yang dikenal
kencintai pendidikan Islam ini menyekolahkan semua putra dan putrinya pada
pendidikan Agama Islam mulai dari
jenjang Madrasah Ibtidaiyah (MI) hingga Perguruan Tinggi Islam.Hasilnya, sudah dua anaknya menjadi Profesor
dalam bidang Ekonomi Islam dan Pendidikan Islam di UIN Alauddin Makassar, yakni Profesor Dr. Hj. Siti Aisyah H. Kara dan Profesor Dr. H. Muslimin H. Kara.
Selain mendidik ana anaknya,
demi mewujudkan Misi Pendidikan Agama Islam di Bima, H. Kara mewakafkan semua
harta peninggalannya untuk membangun Yayasan Al Karamah Bima yang konsen dalam
pendidikan Agama Islam. Dalam wasiatnya, Almarhum H. Kara mengharapkan kepada
anak anak nya agar Yayasan ini adalah milik masyarakat Bima dan anak cucunya
dapat melanjutkan misi pendidikan Islam di Bima melalui Yayasan Al-Karamah
Bima.
Informasi yang dihipun media
ini, Yayasan Al-Karamah Bima telah memiliki ijin resmi untuk menyelenggarakan
PAUD, SDIT, dan MA dari tiga tahun yang lalu dengan siswa sekitar Tujuh Puluh
orang siswa. Selain di Desa Karumbu kabupaten Bima, Yayang Al-Karamah Bima juga
sudah membangun sekolah di Keluarahan Dara Kota Bima.
“H. Kara adalah sahabat
dekat orang tuanya dan merupakan sosok Pedagang besar yang sangat mencintai
pendidikan agama Islam. Sebagian besar kekayaannya dan hidupnya diwakafkan
untuk kemajuan pendidikan Agama Islam di Bima ,terutama di Muhammadiyah dan NU.” Demikian kata Tuan Guru H. Abdul Rahim Haris, Lc., M.A, saat menyampaikan
ceramah Agama pada acara Nujulul Kur’an di Desa Karumbu yang diselenggarakan
Oleh Yayasan Al-Karamah Bima.
Ketua Majelis Ulama
Indonesia (MUI) Kabupaten Bima ini diundang sebagai Penceramah Hikmah Nujulul
Quran. Dalam Pemaparan oleh Ulama Karismatik Bima ini, ada dua hikmah besar Nujulul Quran: Pertama, bahwa Al
Quran yang kita baca akan menjadi syafaat di akhirat kelak sama seperti puasa
juga memberikan syafaat kepada yang berpuasa.
Hikmah kedua, lanjut Abdul Rahim Haris, Al Quran diturunkan untuk menjadi pedoman hidup bagi manusia. Manusia yang tidak
berpedoman kepada Al Quran akan tersesat dan mengalami kesulitan hidup. Beliau
memberi Amsal seperti orang yang membeli TV lengkap dengan buku petunjuk dari
pembuatnya. Tanpa buku petunjuk tersebut kita tidak bisa menggunakan TV nya.
Begitupun Al Quran sebagai petunjuk bagi kehidupan kita.
Suasana Hikmad Saat Kegiatan Berlangsung |
Diakhir Ceramahnya, Abdul Rahim Haris Mengaku Sangat mengagumi sosok Almarhum H Kara, karena sangat berjasa atas kesuksesan pendidikannya
dari awal hingga selesai. Dikisahkannya, H. Kara tidak hanya memberikan biaya, tetapi juga memberikan
banyak kemudahan untuk menyelesaikan pendidikannya hingga penyelesaian program Magister di Kuwait.
Baginya, H. Kara adalah tokoh besar yang pernah dimiliki Karumbu dan Bima seluruhnya. "Tak terhitung sekolah dan Masjid yang beliau bantu dan bangun. Masjid At Taqwa Desa Karumbu adalah salah satu buktinya. Sosok pedagang seperti H. Kara inilah yang layak kita teladani, yakni Pedagang yang mencintai Pendidikan Agama Islam dengan mengorbankan sebagian besar hartanya untuk memperjuangkan Agama." Pungkas TGH. Abdul Rahim Haris Lc, MA.
Selain ceramah agama, dalam acara
peringatan Nujulul Quran menjelang Idul Fitri ini juga diperlihatkan bakat dan
kecakapan siswa setempat dalam bidang Agama Isalam dan bahasa.
Penampilan Siswa Sekolah Islam Yayasan Alkaramah Bima desa Karumbu |
Post a Comment