HBK : Sejahterakan Lombok Dengan Hasil Buminya
H. Bambang Kristiono |
Mataram, Media NTB - Pulau Lombok dianugerahi tanah yang subur nan istimewa. Setiap
yang tumbuh dari tanah Lombok, selalu spesial hasilnya. Hasil bumi Lombok
potensial untuk terus dikembangkan kedepannya.
Tak mengherankan kalau
Haji Bambang Kristiono (HBK) yang merupakan Ketua Badan Pengawas dan Disiplin
(BPD) Partai Gerindra kepincut dengan potensi dan hasil pertanian Lombok.
"Bayangkan saya
merasakan cita rasa ketimun di Lombok Timur itu manis sekali. Jauh rasanya
dibandingkan dengan ketimun2 yang saya temukan di Singapura maupun di
Belanda", kata Caleg DPR-RI Dapil
NTB-2/P. Lombok dari Partai Gerindra ini, Minggu ( 30/9).
HBK yang merupakan
seorang pengusaha ini kerap wira-wiri ke berbagai negara di dunia. Merasakan
setiap hasil bumi dari banyak negara.
Putrinya baru saja
menyelesaikan pendidikannya di Singapura, dan sekarang masuk di College salah
satu negara di Eropa, kemudian ibu mertuanya juga tinggal di negri Belanda.
"Sayur-sayuran yang
ada di negara-negara tersebut rasanya
standar saja, lain sekali dengan yang di P. Lombok ini," akunya.
Caleg Nomor Urut-1 dari
Partai Gerindra ini juga menyebutkan, bukan hanya timun tetapi kangkung, bayam
dan kacang panjang asal P. Lombok juga memiliki keistimewaan rasa yang luar
biasa. Banyak orang bilang, tak ke Lombok kalau belum makan kangkungnya.
"Saya itu kalau
pulang dari Lombok, pasti yang diceritakan itu soal kangkungnya",
sambungnya.
Begitu pula dengan hasil
pertanian lainnya, lanjut HBK. Di daerah Sembalun, Lombok Timur, kentang,
sayuran dan buah-buahan hasil bumi Lombok hasilnya sangat luar biasa, sangat
layak untuk bisa masuk ke pasar modern
maupun supermarket yang ada di Jakarta.
"Tapi kenyataannya,
saat saya bertemu dan berinteraksi dengan para petani Lombok, kondisinya jauh
dari kata sejahtera, mereka kurang mendapat bimbingan dan perlindungan, ma'af
ya," ucapnya.
Tata Kelola Hasil Bumi
Menurut HBK, ada
problematika tata kelola hasil bumi yang belum optimal. Kwalitas sumber daya
manusiannya, akses permodalannya dan penguasaan pasarnya yang masih minimal.
Semestinya para petani
kita harus memahami benar komoditi pertanian apa, yang demannya sedang
meningkat. Selain meningkatkan produktivitasnya, mereka juga harus terus kita
bimbing untuk selalu memacu kualitas.
"Pemilihan benih,
pemberian pupuk, sampai dengan perawatan tanaman, harus terus diupdate dan
diikuti perkembangannya. Contohnya adalah, salah satu produk pertanian yang
potensial dan berharga mahal adalah produk pertanian organik," terangnya.
Jaringan Pemasaran
Berikutnya soal
pemasaran, sambung HBK, kerap kali hasil bumi para petani kita lebih dahulu
terjerat dengan ulah para tengkulak. Harga yang ditawarkan sangat rendah, dan
itu membuat keuntungan para petani menipis. Salah satu faktor yang membuat
petani masuk lingkaran tengkulak itu adalah persoalan uang. Pemerintah dengan
salah satu perangkatnya, seperti Bank NTB Syariah bisa mengintervensi kesulitan
keuangan para petani yang membutuhkan uang tersebut dengan tindakan cepat.
Kita harus mendorong
Bank NTB Syariah tidak hanya mengumpulkan tabungan uang petani kita, tetapi
mereka harus terjun ke lapangan, ke sentra2 pertanian untuk menawarkan
permodalan.
Petani kita adalah orang
yang jujur dengan kehidupan yang sangat sederhana, tidak mungkin mereka
mengemplang utangnya.
"Manajemen
pengelolaan keuangan ini juga perlu kita ajarkan, supaya mereka sabar dalam
menjual komoditinya dengan harga yang layak," imbuhnya.
HBK menyebut, untuk
penjualan sekarang ini sudah sangat canggih. Bisa menggunakan pola online.
Selain harga bisa lebih baik, akses distribusi hasil bumi Lombok juga bisa
luas.
"Lagi-lagi untuk
hal ini para petani kita juga harus kita ajarkan. Sekarang itu ada Facebook,
Instagram, atau Twitter. Bisa promosi disana juga," ucapnya.
Lebih jauh, perlu ada
komitmen nyata dari pelaku usaha seperti pengusaha perhotelan, restoran maupun
supermarket2 untuk membeli hasil bumi Lombok dalam memenuhi kebutuhannya.
Seperti apa produk pertanian yang diinginkan, para pelaku usaha harus terbuka
dan memberikan informasi yang seluas-luasnya supaya para petani kita dapat
memenuhi produk yang dibutuhkannya. Kedua belah pihak harus terbuka dan menjaga
kepercayaan satu sama lain.
"Tidak usah lagi
mendatangkan sayur, buah, beras dan banyak produk pertanian lain dari luar
Lombok. Saya lihat Lombok ini mampu memenuhi semuanya", tandasnya.
HBK menegaskan, ia
memiliki komitmen yang tinggi untuk menjadikan petani Lombok tuan rumah di
daerahnya sendiri. Segala hal yang menjadi kendala petani bisa disampaikan
melalui fanpage facebook HBK Samurai Prabowo. HBK berjanji akan memberikan
solusi untuk setiap problem yang dihadapi petani. Tutupnya.(Uchok)
Post a Comment