Gubernur NTB Bang Zul Dorong Hutan Industri Diperluas


Mataram, Media NTB - Perluasan perhutanan sosial di Nusa Tenggara Barat diharapkan tidak saja bertambah dan  menggerakkan sektor ekonomi melalui industrialisasi namun secara bersamaan memelihara hutan dengan cara produktif.


"Di negara maju bukan tidak boleh menebang hutan. Tapi ada strategi agar keseimbangan terjaga dan menghasilkan secara ekonomi bagi masyarakat", ujar Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah, SE, MSc di Hotel Golden Palace, Mataram, Senin (04/09).


Hal itu dikatakannya saat membuka rapat koordinasi percepatan perhutanan sosial yang dihadiri seluruh pemangku kebijakan se NTB.
Dikatakannya, yang utama dari strategi perluasan dan pengelolaan hutan sosial adalah bagaimana menggerakkan semua pihak agar bekerja nyata. Dari sisi industri, peta jalan industrialisasi yang memanfaatkan lahan hutan dengan produknya dapat secara bersama sama diwujudkan oleh pemerintah dan masyarakat dengan strategi perluasan hutan yang tidak mengurangi namun bahkan melestarikan hutan yang ada.


Rahmat Sabari, perwakilan Balai Perhutana Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) mengatakan telah ada 82 ribu Ha perhutanan sosial di NTB dari target nasional 285 ribu Ha di tahun 2030.


Ditambahkannya, sepertiga dari kawasan hutan NTB akan dialokasikan untuk pengembangan kawasan  perhutanan sosial untuk menjawab persoalan lingkungan dan masyarakat pesisir hutan.


Dalam masterplan kawasan pengembangan hutan terpadu NTB, yang sedang berproses adalah  kawasan Mandalika, kabupaten Bima dan Dompu dengan pendekatan mitigasi.


"Nantinya strategi pengelolaan hutan sosial dengan pendekatan industrialisasi akan bersinergi dengan program program dinas", jelasnya.


Hadir pula perwakilan kabupaten/kota, Kepala BPSK Jawa, Bali, Nusra, Kadis LHK dan stakeholder non pemerintah lainnya.(jm)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.