BPBD Kota Bima Gelar Uji Publik Proyeksi Perubahan Iklim
Foto Dokumen Samadapos.com |
SAMADAPos.com, Kota Bima
- Selasa,
(06/9) bertempat di Aula Kantor Walikota Bima Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kota Bima menggelar Uji Publik Proyeksi Perubahan Iklim. Kegiatan
ini dibuka oleh Asisten II Setda Kota Bima, Ir. Zulkifli dan dihadiri oleh
Polres Bima Kota, Dandim 1608, BMKG, LP2DR, Forum Pengurangan Resiko Bencana
(PRB), dan sejumlah Pimpinan SKPD Lingkup Pemerintah Kota Bima.
Sekretaris BPBD Kota Bima, Drs. Hamdan melaporkan bahwa kegiatan
uji publik ini merupakan wujud kerjasama Pemerintah Kota Bima dengan Oxfam
Indonesia dengan menghadirkan ahli iklim dari Institut Pertanian Bogor Dr. Ferdinan
yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas stakeholder dalam menyusun proyeksi
perubahan iklim sekaligus memberikan pertimbangan kepada pemerintah daerah
dalam membuat perencanaan pembangunan.
Perwakilan Oxfam Indonesia Reno Sudiarno menyampaikan bahwa Kota
Bima sudah diakui sebagai Kota tangguh bencana oleh daerah lain baik skala
nasional maupun skala internasional. Hal ini berkat komitmen yang kuat dari
pimpinan daerah bersama stakeholder terkait, sehingga Kota Bima menjadi
inspirasi Kota Tangguh bagi daerah lain.
“Contohnya Sumatera Barat sudah meniru Pemerintah Kota Bima
dalam membuat Perda daerah tangguh bencana”, ucapnya.
Selain itu, dikatakan Reno karena keberhasilan Kota Bima sebagai
kota tangguh bencana, rencananya pada tanggal 10 -14 Oktober mendatang Walikota
Bima bersama Oxfam akan diundang ke kota Marikina Filipina untuk sharing idea
terkait penanggulangan resiko bencana banjir. Juga pada bulan November 2016
mendatang Oxfam dari Inggris berencana bertemu Walikota Bima untuk sharing
keberhasilan membangun kota tangguh.
Direktur Oxfam berharap hasil diskusi uji publik bersama ahli
iklim IPB ini bisa diselaraskan dengan resiko bencana banjir yang dimiliki oleh
pemerintah Kota Bima, sehingga dampak bencana yang terjadi dapat diminimalisir.
Sementara Ir. Zulkifli dalam sambutannya menyampaikan bahwa efek
perubahan iklim memang sudah dihadapi oleh semua Negara di dunia selama
beberapa tahun terakhir. Tahun ini misalnya cuaca tidak menentu. Musim kemarau
masih turun hujan, sementara yang seharusnya sudah memasuki musim hujan namun
keadaan alam masih kering. Yang bisa dilakukan adalah melakukan adaptasi
terhadap situasi perubahan iklim. Salah satunya dengan menyesuaikan perencanaan
pembangunan dengan perubahan iklim.
“Di sinilah pentingnya ada proyeksi perubahan iklim. Ahli iklim
IPB ini akan melakukan proyeksi perubahan iklim kota bima selama 25 – 30 tahun
yang akan datang” ungkapnya.
Dijelaskan Asisten II walaupun sifatnya berupa
estimasi/perkiraan, namun hasil proyeksi setidaknya bisa memberikan gambaran
awal tentang kondisi iklim dan lingkungan pada masa mendatang, sehingga bisa
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan pembangunan
daerah.
“Saya menyampaikan
ucapan terimakasih atas kehadiran ahli iklim IPB, semoga ilmu yang disampaikan
dapat memberikan manfaat bagi pengembangan Kota Bima ke depan”, ujarnya.(SP.01/H.04)
Post a Comment