Pemkot Bima Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda
Kota
Bima, MediaNTB.com - Pemerintah Kota Bima melalui Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) melaksanakan upacara peringatan hari
sumpah pemuda ke-88 pada hari Jumat, 28 Oktober 2016. Upacara dilaksanakan di
halaman kantor Walikota Bima, dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
(FKPD) Kota Bima, Kepala Kantor Kementerian Agama, para pengawas sekolah dan
anggota dewan pendidikan serta pimpinan SKPD lingkup Pemerintah Kota Bima.
Peserta upacara terdiri atas unsur Aparatur Sipil Negara serta pelajar dan
pemuda.
Wakil Walikota Bima H. A.
Rahman H. Abidin, SE, bertindak selaku pembina upacara, sementara Kasat Pol PP
Kota Bima Syarif Rustaman, MAP, menjadi pemimpin upacara.
Dinas Dikpora juga
melibatkan KNPI sebagai petugas upacara, yaitu Solikhin, SH, sebagai perwira upacara,
M. Ikbal Tanjung, S.Pd, sebagai pembaca teks Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
dan Nurfitriani, S.Pd, sebagai pembaca Keputusan Kongres Pemuda Tahun 1928.
Wakil Walikota membacakan
amanat Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Dalam amanat tersebut, para
pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke diingatkan untuk terus bergerak
memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasannya untuk kesejahteraan dan
kebesaran bangsa Indonesia, terutama di mata dunia.
Para pemuda menjadi kekuatan
yang menentukan wajah bangsa. Data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah
pemuda di Indonesia dengan kisaran usia antara 16-30 tahun berjumlah 61,8 juta
orang, atau 24,5% dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta
orang.
Secara kuantitas, angka 24,5%
ini cukup besar. Ditambah lagi dalam waktu dekat ini, mulai tahun 2020 sampai
2035 Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan bonus
demografi, dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada
grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64% dari total jumlah
penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.
Bonus demografi menjadi
peluang yang sangat strategis bagi sebuah negara untuk dapat melakukan
percepatan pembangunan ekonomi, dengan dukungan ketersediaan sumber daya
manusia usia produktif dalam jumlah yang cukup signifikan.
Namun demikian, kuantitas
semata juga tidaklah cukup. Negara membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang
memiliki kualitas dan visi yang bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang
maju dan diperhitungkan di kancah dunia.(M.01/H.01)
Post a Comment