Pemkab Bima Gelar Upacara Hari Pahlawan Nasional
Kota
Bima, MediaNTB.com - Upacara peringaan Hari Pahlawan Ke-71
tingkat kabupaten Bima Kamis (10/11) dipusatkan di Halaman Kantor Bupati Bima
dengan Inspektur Upacara Wakil Bupati
Bima Drs. H. Dahlan, M. Noer.
Upacara tersebut turut
dihadiri Bupati Bima Hj. Indah Dhamayanti Putri, Ketua DPRD Kabupaten Bima
Murni Suciyanti, Pimpinan DPRD dan Anggota, Unsur Forum Koordinasi Pimpinan
Daerah, Kettua TP. PKK Kabupaten Bima Ny. Rostiati Dahlan, Para Pejabat teras dan Pimpinan
BUMN/BUMD/Instansi Vertikal, pimpinan ORMAS Kepemudaan dan staf SKPD lingkup Pemkab. Bima.
Wakil Bupati yang membacakan
manat tertulis Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa mengatakan, “Dalam
rangka mencapai perikehidupan kebangsaan yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil
dan makmur, patriotisme progresif harus mengembangkan ketahanan bangsa untuk
bisa mandiri dalam ekonomi, berdaulat dalam bidang politik dan berkepribadian
dalam kebudayaan, Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden H.M.Yusuf
Kalla hadir dengan menawarkan Visi transformatif yaitu “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat,
mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.”
Dalam kerangka mewujudkan
visi tersebut lanjut Wabup Dahlan, “telah dirumuskan Sembilan agenda prioritas
pemerintahan ke depan yang disebut NAWA CITA yang bisa dikategorisasikan ke dalam tiga ranah
yaitu ranah mental–kultural, ranah material (ekonomi) dan ranah politik. “Pada
ketiga ranah tersebut, Pemerintah saat ini berusaha melakukan berbagai
perubahan secara akseleratif, berlandaskan prinsip–prinsip Pancasila dan UUD
1945.
Ditambahkan Irup, “Ketiga
ranah pembangunan tersebut satu sama lain saling memerlukan pertautan secara
sinergis. Perubahan mental–kultural memerlukan dukungan politik dan material
berupa politik kebudayaan dan ekonomi budaya. Sebaliknya perubahan politik
memerlukan dukungan budaya dan material berupa budaya demokrasi dan ekonomi
politik. Begitupun perubahan material memerlukan dukungan budaya dan politik
berupa budaya ekonomi dan politik ekonomi”. Tandasnya.
Oleh karena itu kata Wabup
yang merilis amanat Mensos, “Gerakan revolusi mental diharapkan bisa mendorong
Gerakan Hidup Baru, dalam bentuk perombakan cara berfikir, cara kerja, cara
hidup yang merintangi kemajuan dan peningkatan dan pembangunan cara berfikir,
cara kerja dan cara hidup yang baik”. Urai Wabup.
Singkat kata, Gerakan Hidup
Baru adalah gerakan revolusi mental ”untuk menggembleng manusia Indonesia ini
menjadi manusia baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat Elang
Rajawali, berjiwa api yang menyala–nyala”. Itulah jiwa patriotisme progresif
yang harus kita kobarkan dalam menghadapi tantangan dan persoalan pembangunan
hari ini.
Usai upacara, dilanjutkan
dengan penyerahan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Piagam Penghargaan kepada Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan dan penyerahan bantuan program
pemberdayaan komunikast adat terpencil.(M.01/H.01)
Post a Comment