Laporan Tidak Diindahkan, Inspektorat Dompu Didemo Pemuda dan Mahasiswa
Masa Aksi dari Aliansi
Pemuda dan Mahasiswa Peduli Desa Saat audiensi dengan pihak Inspektorat
kabupaten Dompu Selasa, 22/08/17. Foto: Poris
|
DOMPU,
Media NTB – Puluhan orang dari Aliansi Pemuda dan
Mahasiswa Peduli Desa (APMPD) Kecamatan Woja Kabupaten Dompu turun menggelar
Aksi Unjuk Rasa di depan Kantor Inspektorat kabupaten Dompu Selasa, 22/08/17.
Abdul Habim selaku
Penanggung Jawab Umum sekaligus Ketua APMPD Kecamatan Woja Kabupaten Dompu
bersama puluhan rekan - rekannya menuntut ke Inspektorat agar melakukan
pemeriksaan dan penyelidikan terhadap 3 Desa yakni Desa Bara, Desa Madaprama
dan Desa Mumbu yang menurut mereka sudah
menyalagunakan uang Negara dan pekerjaan tidak memenuhi unsur bahkan sudah
beberapa bulan yang lalu laporan - laporan yang mereka ajukan sepertinya tidak
ditanggapi dan tidak pernah ditindaklanjuti oleh pihak Inspektorat sebagai tim
pemeriksa dan penyelidik atas kasus - kasus yang terjadi di tiap - tiap Desa.
Salah satu Desa yaitu Desa
Madaprama banyak kegiatan - kegiatan dan program yang sudah tercantum dalam
APBDes tetapi tidak pernah dilaksanakan “Banyak kegiatan dan program yang tidak
dilaksanakan oleh Kepala Desa Madaprama tetapi itu sudah ada dalam APBDes
mereka seperti Kegiatan, STQ, Israh mi’raz, serta Maulid Nabi tetapi tidak
pernah dilaksakan oleh Kepala Desa Madaprama, namun mernurut Inspektorat tidak
ada kerugian Negara di dalamnya menurut hasil laporan dari Inspektorat”, jelas
Abdul Abim saat dikonfirmasi oleh Media.NTB.com setelah melakukan orasinya di
Depan Kantor Inspektorat.
Sementara itu Imansyah salah
satu pemuda Desa Bara Kecamatan Woja Kabupaten Dompu menyapaikan Orasinya di
Depan Kantor Inspektorat agar melakukan pemeriksaan sesuai apa yang terjadi di
lapangan dan jangan hanya menerima pemeriksaan hasil dari Kepala Desa saja.
“Inspektorat jangan hanya
terima hasil dari kepala - kepala Desa saja, tetapi lihat kondisi yang terjadi
di lapangan, Pemerintahan Desa sekarang sudah mendapatkan alokasi dana desa (
add ) yang sampai 1,700 M, inilah yang menjadi acuan kami untuk melakukan
pergerakan, mohon jangan jadikan kami musuh tetapi kami ini adalah teman untuk
membantu perjuangan dalam mengawasi anggaran Negara, sehingga dikemudian hari
tidak terjadi kerugian Negara”, kata Imansyah dalam Orasinya.
Setelah Orasi di Luar masa
aksi melakukan dialog di dalam ruangan bersama beberapa tim Irban Investigasi
Syafrudin, S. Sos, Suprato Irman, Ir. Nina Kirani serta Sekertaris Inspektorat
Hj. St. Aisyah Salman Faris, S.Sos akan bersedia melakukan pemeriksaan
berdasarkan laporan dan meminta agar disaat melakukan pemeriksaan ada dari
pihak pelapor dan bisa bekerja sama.
“Saya mohon kepada adik -
adik selaku pelapor terutama teman - teman yang terlibat di dalam surat
tersebut, agar nama - namanya yang jelas disampaikan, supaya nanti nama - nama
itulah yang bisa kami dekati untuk jalan bersama menyelesaikan persoalan ini,
sehingga terjadi keterbukaan, jangan sampai saya merasa kecewa kadang kala pelapor
itu banyak yang bohong, kalau kita memanggil yang bersangkutan tidak ada di
tempat, pada hal sudah jelas tempat tinggal dan Rt serta lingkungannya,
ternyata tidak ada, jangan sampai kami dipersulit, dan kami merasa senang apa
bila saudara - saudara memberikan laporan kepada kami dengan secara terbuka,
terang - terangan dan jelas begitu bangganya kami selaku inspektorat ini, saya
dengan teman - teman yang ada, ataupun inspektur yang ada, bergabung dengan
rakyat yang ada, kami tidak memihak kepada yang lain, kami jalankan tugas ini
sesuai prosedur yang ada”, terang Safrudin, S. Sos di hadapan masa aksi dan
disambut meriah oleh masa aksi.(Poris)
Post a Comment