Tangani Krisis Air Bersih, Bupati Pimpin Rakor Tingkat Regional NTB
BIMA,
Media NTB - Krisis air bersih yang saat ini melanda
beberapa kecamatan mendapat perhatian khusus pemerintah Kabupaten Bima. Untuk
menangani masalah tersebut, Bupati Bima Hj.Indah Dhamayanti Putri Selasa (22/8) memimpin Rapat Koordinasi dan
Evaluasi Penanggulangan Bencana Krisis Air Bersih Kabupaten Bima di Ruang
Gili Hotel Lombok Raya Mataram.
Rakor lintas sektoral
penanganan krisis air bersih tersebut dihadiri sejumlah instansi terkait yaitu
Kepala Dinas Perumahan & Permukiman Prov. NTB, Kepala Pelaksana BPBD
Provinsi NTB, Dirjen Cipta Karya Satker PSPAM,
Dinas ESDM Provinsi NTB, PLN Wilayah NTB. Tampak pula hadir Kepala Dinas
Perumahan & Kawasan Permukiman, Kepala BAPPEDA, Kabag AP Setda Kab Bima,
PC/DC PAMSIMAS, serta Mediator.
Bupati Bima Hj Indah
Dhamayanti Putri yang langsung memimpin rakor tersebut memaparkan,
“Pemerintah daerah berkomitmen untuk
menyelesaikan krisis air minum di Kabupaten Bima, khususnya di Desa Doridungga
dan Desa Rade.
Di Desa Doridungga akan
dialokasikan dana APBD Kabupaten Bima dari anggaran tidak terduga (tanggap
darurat yang besaran anggarannya akan
disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan”.
Untuk kepentingan tersebut tim terpadu lintas sektoral akan segera menindaklanjuti pekerjaan sesuai
dengan perencanaan yang telah disepakati”. Jelas Bupati.
Rakor yang dipandu oleh Hadi
Santoso ST, MM tersebut, menyepakati
bahwa “khusus untuk penanggulangan secara cepat krisis air minum di desa
Doridungga yang diperkirakan menyerap anggaran lebih dari Rp. 400 juta maka akan
diterapkan pola kolaborasi dari 3 pos anggaran yaitu APBD II, Pamsimas dan
APBDesa.
Secara teknis Kepala
pelaksana BPBD Provinsi NTB Ir. H. Mohammad Rum, MT pada Rakor tersebut
menyatakan komitmen untuk membantu mengatasi krisis air bersih melalui pengeboran
air dalam. “Jika hasil survey geolistrik yang dilaksanakan oleh Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi NTB beberapa waktu memungkinkan untuk
dilaksanakan. Namun jika secara teknis pengeboran tersebut tidak memungkinkan,
maka BPBD Provinsi NTB tetap membantu anggaran kegiatan penanganan air bersih”.
Terangnya.
Dalam kerangka kolaborasi
tersebut, PT. PLN Wilayah NTB menyanggupi pemasangan jaringan listrik dengan
daya supply 33.000 watt dengan skema tarif sosial sebesar Rp.900 per kwh untuk
mensuplai kebutuhan listrik mesin pompa air di Desa Doridungga.
Sementara, Pamsimas melalui
Koordinator Provinsi Ir. H. Srie Harnaka Umaryaka memaparkan, “Pamsimas dalam
jangka panjang berkomitmen menuntaskan krisis air bersih di Desa Doridungga dengan
total cakupan 100% air dinikmati oleh warga secara bertahap hingga tahun 2019.
Dikatakannya Srie, “sesuai
data yang ada, dana Pamsimas yang tertuang dalam dokumen rencana kerja
masyarakat di desa setempat sebesar Rp. 343 juta yang terdiri dari Rp. 240 juta
Bantuan Langsung Mandiri (BLM) APBN, Rp. 34 juta APBDes dan Rp. Rp 68 juta
lebih komponen inkind dan incash yang akan dialokasikan untuk jaringan
perpipaan”.
Pamsimas NTB memberikan
apresiasi atas penyelenggaraan Rakor penanggulangan krisis air bersih di
Kabupaten Bima sebagai langkah maju dan menjadi contoh bagi daerah lainnya
dalam mengatasi krisis air”. Pungkasnya.(M)
Post a Comment