Akademisi, Media, Mahasiswa dan Pengusaha Deklarasikan Gerakan Masyarakat Anti Hoax
Jakarta,
Media NTB - Akademisi, Media, Mahasiswa dan Pengusaha
deklarasikan gerakan masyarakat anti Hoax dalam diskusi bersama mahasiswa
dengan tema “Mengangkat Harga Diri Bangsa di Kancah Internasional”. Deklarasi
ini dilakukan menanggapi maraknya peredaran berita palsu alias hoax di media
sosial di Indonesia belakangan ini.
Kegiatan deklarasi diadakan
pada sela-sela diskusi nasional di Café&Resto Dapoer Darisam, Pasar Minggu,
Jakarta, Senin (24/9/2018). Deklarasi ini diharapkan bisa menarik minat
masyarakat untuk sosialisasikan berita positif dan tidak menyebarkan berita
palsu di media sosial maupun lingkungan masyarakat.
Bambang Purwanto (Redaktur
Internasional Antara) sebagai pemateri diskusi menuturkan bahwa menjaga harga
diri bangsa Indonesia dapat dimulai dengan tidak menyebarkan konten berita
hoax.
“Untuk kemajuan NKRI dan
keberlangsungan pembangunan nasional, harus bergotong-royong menyebarkan konten
positif yang menumbuhkan optimisme bangsa,” ujar Bambang.
Lebih lanjut, Bastian
Zulyeno (Dosen FIB Universitas Indonesia) menambahkan bahwa selain menangkal
berita hoax, masyarakat juga harus partisipatif dalam mempromosikan keunggulan
Indonesia.
“Masyarakat harus cerdas,
bukan hanya menangkal hoax tapi juga partisipatif dalam promosi keunggulan
Indonesia agar dapat respon positif di Internasional,” ujar dosen yang sedang
melakukan penelitian hubungan masuknya Islam di Indonesia dengan Azerbaijan.
Ade Munadi (Ketua Pelaksana
ICF 2018 di Baku Azerbaijan) juga menuturkan bahwa saat ini Indonesia mendapat
perhatian dunia lewat suksesnya pelaksanaan Indonesia Cultural Festival 2018 di
Baku Azerbaijan.
“Salah satu cara untuk
menangkal hoax dan mengangkat harga diri Bangsa Indonesia lewat aktifnya
Indonesia menyelenggarakan acara di Internasional salah satunya yaitu Indonesia
Cultural Festival 2018 di Baku Azerbaijan” kata Ade.
Disaat pembacaan deklarasi
gerakan masyarakat anti hoax, juga turut hadir mahasiswi asal Azerbaijan yang
akan melanjutkan studi strata 2 (S2) di ITB, ketika dimintai pendapatnya
mengapa memilih Indonesia sebagai destinasi studi selanjutnya, Gulnar Babasesa
menyatakan bahwa dirinya jatuh cinta dengan Indonesia.
“Saya jatuh cinta dengan
Indonesia, karena Indonesia sangat aman, dilihat oleh pembangunan infrastruktur
yang sangat pesat dilakukan oleh bapak presiden (Jokowi) saya makin mantap
untuk melanjutkan studi S2 di Indonesia” ujar Gulnar yang berbicara sambil
terbata-bata kepada para awak media.
Diharapkan dengan
terselenggaranya deklarasi gerakan masyarakat anti hoax, dapat menciptakan
kultur yang membangun dan positif kepada pemerintah untuk kedepannya dapat
mengayomi dan mengangkat harga diri bangsa Indonesia di kancah Internasional.(M)
Post a Comment